PR DEPOK - Ekonom Indonesia, Faisal Basri belum lama ini menyoroti kabar datangnya ratusan warga negara asing (WNA) asal China ke Indonesia ketika pemerintah memberlakukan larangan mudik pada masyarakat.
Faisal Basri melalui cuitan di akun Twitter pribadinya membeberkan data lengkap terkait seberapa banyak WNA China yang sudah masuk ke Indonesia.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, sebanyak 171 WNA asal China berdatangan melalui Bandara Soekarno-Hatta di tengah kebijakan larangan mudik berlaku.
Selain 171 WNA tersebut, Faisal Basri mengatakan bahwa pada dua hari sebelumnya 85 orang WNA China juga telah masuk ke Indonesia.
Bahkan, lanjut dia, ribuan orang WNA China selama Maret 2021 juga terlihat masuk ke Indonesia melalui bandara Sam Ratulangi.
"Selama Maret 2021, pekerja asing asal China masuk sebanyak 2.513 orang lewat bandara Sam Ratulangi, naik 2 kali lihat (lipat) dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 1.027 orang," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FaisalBasri pada Jumat, 7 Mei 2021.
Angka yang dipaparkan tersebut menurut Faisal hanyalah data yang terlacak oleh negara. Dia menduga boleh jadi WNA China yang sebenarnya masuk ke Indonesia lebih banyak dari data tersebut.
Tak sedikit dari mereka yang datang merupakan pekerja dan bekerja di Indonesia dari Barat hingga Timur Indonesia.
Kemudian, Faisal menghubungkan hal tersebut dengan fakta pengangguran anak muda di Indonesia, dimana pada bulan Februari 2021, pengangguran tertinggi di Indonesia diduduki oleh kelompok usia yang masih muda yakni, 15-24 tahun.
Apabila dipersenkan, angka tersebut naik dari 16,31 persen menjadi 18,03 persen pada bulan Februari 2021.
"Penganggur lulusan SMK tertinggi (11,45 persen), menyusul SMA (8,55 persen) Universitas (6,97 persen) dan Diploma I/II/III (6,61 persen)," ujar Faisal Basri menjelaskan.
Dengan tingginya penganggur muda dan berpendidikan yang cukup tinggi itu, Faisal menuturkan bahwa mereka merupakan sasaran empuk untuk direkrut menjadi teroris.
Baca Juga: Guntur Romli Unggah Foto Habib Rizieq di Penjara: Doakan Mereka Tetap Bangga dan Betah Tinggal Lama
Pasalnya, negara yang bersengketa di Timur Tengah, dikatakan dia, memiliki ciri yang sama dengan Indonesia saat ini, yakni angka pengangguran yang tinggi berasal dari usia muda.
"Semua negara yang bergejolak di Timur Tengah (Arab Spring) berciri sama: penganggur usia mudanya sangat tinggi," kata Faisal Basri menambahkan.
Dari penjelasannya tersebut, Faisal lantas menyimpulkan bahwa Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang kukuh disahkan pemerintah kini telah berhasil menciptakan lapangan kerja, tapi bukan untuk pemuda bangsa, melainkan untuk warga asing.
"Ternyata, UU Cipta Kerja telah menunjukkan keberhasilannya, tetapi menciptakan lapangan kerja untuk warga asing," ucap Faisal menambahkan.
Kesimpulan terkait UU Cipta Kerja dan angka pengangguran yang semakin tinggi itu kemudian membuat Faisal menilai bahwa pemerintah kini tengah menggali kuburnya sendiri.
"Rezim yang sedang berkuasa sedang menggali untuk kuburnya sendiri," ujarnya menutup utas.