Video Ultahnya Jadi Heboh, Khofifah Beri Klarifikasi: Angle yang Diambil Terkesan Berkerumun Saya Mohon Maaf

23 Mei 2021, 09:14 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. /Instagram.com/@khofifah.ip.

PR DEPOK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, akhirnya angkat bicara dengan memberikan klarifikasi terkait dugaan kerumunan tasyakuran ulang tahunnya.

Tasyakuran ulang tahunnya yang dilakukan Khofifah beberapa waktu lalu ini sempat viral dan membuat heboh masyarakat luas, terutama di media sosial (medsos).

Khofifah melalui akun Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur @kominfojatim memberikan klarifikasi pada Sabtu, 22 Mei 2021 sore.

Baca Juga: Terlalu Banyak Korban Berjatuhan, AS Tegaskan Tak Bisa Selamanya Dukung Israel untuk Serang Palestina

Dalam klarifikasinya, Khofifah turut meminta maaf apabila masyarakat telah dihebohkan dengan berita atau video soal pesta ulang tahun atas nama dirinya timbulkan kerumunan.

“Penjelasan di bawah ini semoga dapat memberikan info yang terlanjur terdistorsi," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 23 Mei 2021.

Khofifah mengaku bahwa syukuran yang digelar pada Rabu 19 Mei 2021 silam itu tanpa sepengetahuannya apalagi persetujuan darinya.

Baca Juga: Pilih Tidur Bersama Anang daripada Ashanty, Arsya Hermansyah: Bunda Punya Bayi Biar Nggak Tidur Sama Ade Lagi

Terkait berita yang beredar, Khofifah menjelaskan bahwa hal itu cenderung tidak faktual dan tidak objektif.

"Tidak ada lagu ulang tahun, tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer, juga tidak ada potong kue tart ultah," tuturnya menambahkan.

Dalam acara tersebut, Khofifah menjelaskan ada santunan yatim dan Selawat Nabi seperti kegiatan lainnya.

Baca Juga: Cek Saldo di ATM Himbara Kini Dikenakan Biaya, Said Didu: Waduh, Semua Kok Meras Rakyat yang Lagi Susah?

Untuk anak yatim, terdiri dari 10 anak dan dua orang tim selawat dengan enam orang rebana, lalu selesai acara makan terus pulang.

Di kesempatan sama, kata dia, ada penyerahan buku penanganan Covid-19 karya Dr. Suko Widodo dari Universitas Airlangga Surabaya.

Kemudian, yang hadir dalam acara tersebut terdapat wakil gubernur (tanpa istri), gubernur tanpa putra, plt sekdaprov dan beberapa OPD tanpa pendamping sebanyak 31 orang.

Baca Juga: Jaksa Akui Salah dan Minta Maaf ke Habib Rizieq, HNW: Ini Kuatkan HRS Dkk tuk Dibebaskan Murni Demi Keadilan

"Ada band yang biasa dipakai latihan OPD, dan ada Katon Bagaskara karena 18 Mei sedang ada giat di Surabaya. Katon juga kawannya Pak Sekda," ucapnya.

Perihal katering yang disebut nomor satu itu adalah Sono Kembang, karena biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu.

Tempat di halaman luar rumah dinas, kapasitas normal bisa 1.000 orang, dan jika ditambah samping mencapai 1.500 orang.

Baca Juga: Eform bri.co.id/bpum untuk Cek Status Penerima BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta

Akan tetapi, dilanjutkan Khofifah, yang hadir hanya 31 orang plus 10 anak yatim serta delapan orang tim sholawat dan rebana.

"Angle yang diambil terkesan berkerumun saya mohon maaf, tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah, jauh dari tradisi saya," kata dia.

"Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran karena pada dasarnya undangan duduk, kecuali tim katering dan bagian umum," ucap Khofifah lagi.

Baca Juga: Habib Rizieq Yakin Jadi Korban Balas Dendam Ahok dan Oligarki hingga Dikriminalisasi: Ini Adalah Kasus Politik

"Lepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu," ujarnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler