Luhut Ditunjuk Pimpin PPKM Darurat Jawa-Bali, Christ Wamea: Pernah Tak Berhasil, Lebih Baik Presiden Langsung

30 Juni 2021, 07:20 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea menyoroti penunjukkan Luhut sebagai pemimpin PPKM Mikro Jawa-Bali. /Twitter.com/@PutraWadapi.

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali.

"Betul Menko Maritim dan Investasi Luhut telah ditunjuk oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali," kata Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 30 Juni 2021.

Kabar terpilihnya kembali Luhut Pandjaitan sebagai pemimpin PPKM Darurat Pulau Jawa dan Bali ini pun lantas dikomentari oleh tokoh Papua, Christ Wamea.

Baca Juga: Jabar Masih Fokus Pengetatan PPKM Mikro, Ridwan Kamil : Tidak Ada Wacana Lockdown

Ia tampak tidak setuju dengan keputusan tersebut. Pasalnya, kata Christ Wamea, Luhut sebelumnya pernah ditunjuk namun tidak berhasil.

Menurut Christ Wamea, agar pengendalian Covid-19 di Indonesia berjalan dengan lancar, lebih baik yang memimpin keadaan darurat ini adalah Jokowi langsung.

Komentar tersebut disampaikan Christ Wamea melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada 30 Juni 2021.

Pernah ditunjuk tdk berhasil lalu keadaan darurat spt presiden msh menunjuk dia lagi. Ini menyangkut nyawa rakyat jd Alangkah baik keadaan darurat spt ini bpk presiden memimpin sendiri langsung biar bisa berjalan dgn baik,” ujarnya.

Cuitan Christ Wamea.

Baca Juga: Soal Penanganan Covid-19, Wali Kota Bandung Sebut Treatment yang Diprioritaskan yakni Memperketat PPKM

Sebelumnya, beredar kabar mengenai wacana PPKM Darurat menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.

PPKM Darurat disebut-sebut akan membatasi sejumlah aktivitas seperti bekerja dari rumah (Work From Home) hingga aturan kunjungan restoran dan pusat belanja. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi pemerintah soal rencana PPKM Darurat.

Terkait hal itu, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi juga mengklarifikasi kabar yang banyak beredar di aplikasi pesan instan itu. Ia menyebutkan saat ini sedang diformulasikan tindakan pengetatan yang akan diambil.

"Pengumuman resmi akan disampaikan oleh pemerintah," katanya.

Baca Juga: Lakukan Sidak Daerah di Jakarta, Jokowi: PPKM Mikro Bisa Berjalan dengan Baik Disini

Jodi mengatakan supermarket, mal, dan sektor-sektor esensial lainnya akan tetap beroperasi dengan jam operasional yang dipersingkat dan protokol kesehatan yang ketat.

"Dimohon agar tidak panik dengan adanya berita yang beredar di grup WhatssApp," tuturnya.

Jodi juga mengingatkan agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, melakukan vaksinasi bagi mereka yang sehat dan terus waspada.

Baca Juga: Jokowi Minta PPKM Mikro Tak Berjalan di Level Bawah, Ariel Heryanto: Lho, kok yang Disalahkan 'Bawahan'?

Perlu diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia pada Selasa hingga pukul 12.00 WIB bertambah 20.467 dan secara akumulatif sejak Maret 2020 menjadi 2.156.465 orang.

Angka penularan Covid-19 di Indonesia sempat menyentuh kasus tertinggi pada Minggu, 27 Juni 2021 dengan tambahan 21.342 pasien.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @PutraWadapi

Tags

Terkini

Terpopuler