PR DEPOK – Staf Ahli Kementerian Kominfo, Henry Subiakto mengungkapkan kekesalannya terhadap sejumlah pihak yang melawan kebijakan pemerintah soal Covid-19.
Hal itu Henry Subiakto sampaikan sebagai respons atas tingginya kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari belakangan.
Henry Subiakto menyayangkan adanya sejumlah pihak menentang dan melawan kebijakan pemerintah dengan berbagai alasan dan tetap mudik serta berkerumun meski telah dilarang beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, dilanjutkan Henry Subiakto, ketika ada lonjakan Covid-19 pihak-pihak tersebut justru menyalahkan pemerintah.
“Saat dihimbau jangan mudik dan jangan berkerumun, malah menentang dan melawan dg berbagai alasan. Giliran ada lonjakan covid-19, lantang menyalahkan,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @HenrySubiakto.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti adanya sejumlah pihak yang tetap tidak taat saat diminta untuk menjaga protokol kesehatan (prokes) dan membatasi mobilitas.
“Saat diminta jaga prokes & batasi mobilitas, berperilaku jauh dr ketaatan. Bisakah hidup mjd bagian dr solusi dan kebaikan?” tutur Henry Subiakto menambahkan.
Dalam cuitan yang berbeda, ia menegaskan bahwa tidak ada negara yang berpengalaman dalam menangani pandemi Covid-19.
“Tidak ada satu negarapun yg berpengalaman saat menghadapi covid-19 yg berubah2 & terus bermutasi. Semua negara ‘learning by doing’,” katanya.
Menurutnya, ada sejumlah negara yang cepat dalam penanganan pandemi Covid-19 dan begitu pula sebaliknya.
Ia menilai bahwa kesuksesan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ditentukan oleh kesadaran bersama, kedisiplinan, serta adaptasi.
“Ada yg bisa cpt menangani, dan ada pula yg lambat. Yg sukses itu ditentukan oleh kesadaran bersama, kedisiplinan dan adaptasi. Bkn sebaliknya,” ujar Henry Subiakto mengakhiri cuitannya.***