Ramai Usulan untuk Pecat Menag Yaqut, Refly Harun: Menteri Agama Harusnya Menyejukkan dan Menyatukan Umat

26 Oktober 2021, 10:24 WIB
Refly Harun menyoroti munculnya usulan untuk memecat Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama. /Instagram @reflyharun

PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengomentari ramainya tagar #pecatYaqut di media sosial Twitter.

Refly Harun menyoroti banyaknya netizen yang meminta agar Menag Yaqut dipecat dari jabatannya sebagai Menteri Agama.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa Menag Yaqut kerap mengeluarkan pernyataan yang dinilai memicu perpecahan bangsa.

Baca Juga: Jokowi Minta Harga Tes PCR Diturunkan Jadi Rp300 Ribu, Said Didu: Meningkatkan Kecurigaan pada 'Bisnis' PCR

Menanggapi munculnya tagar #pecatYaqut, Refly Harun mengatakan bahwa biasanya seorang Menteri Agama dipilih dari orang-orang yang bisa menyejukkan dan tidak kontroversial.

"Saya merasakan, biasanya kan Menteri Agama itu adalah orang yang katakanlah punya wibawa, tidak kontroversial dan cenderung tidak politis sesungguhnya," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Ia menuturkan, sebelumnya Menag kebanyakan berasal dari dai, ulama atau tokoh-tokoh agama.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Harga Dasar Tes PCR Dibuka: Jangan Jadikan Pandemi Ini Bisnis di Atas Penderitaan Rakyat

Menurutnya, seorang Menteri Agama seharusnya bisa menjadi penyejuk dan tidak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.

Tak hanya penyejuk bagi umat Islam, katanya melanjutkan, seorang Menteri Agama juga harus bisa menjadi penyejuk dan pemersatu semua umat beragama lain. 

"Intinya adalah biasanya dari masa ke masa, harusnya Menteri Agama itu yang less politic, yang tidak mengeluarkan statement-statement politik, yang statement-nya menyejukkan, mempersatukan umat. Dan tentu saja tidak hanya umat muslim, tapi juga umat agama lain, jadi betul-betul penyejuk," jelasnya.

Baca Juga: Jelang Laga Lawan Persebaya, Angelo Alessio Keluhkan Waktu Persiapan Persija yang Mepet

Pakar hukum itu lantas menilai bahwa Menag Yaqut sedari awal menjabat sebagai Menteri Agama sering melakukan tindakan yang kontroversial.

Menurutnya, Menag Yaqut seolah mewakili visi Pemerintahan Jokowi dan malah menggunakan politik belah bambu terhadap umat Islam.

"Seolah-olah yang bersangkutan ini mewakili visi Pemerintahan Presiden Jokowi yang malah menggunakan politik belah bambu terhadap umat Islam. Di satu sisi diangkat, tapi di sisi lain diinjak, kira-kira begitu," ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Vaksin Pfizer Terbukti Efektif bagi Anak Usia 5-11 Tahun? Ini Faktanya

Ia menuturkan, sisi umat Islam yang diangkat oleh Menag Yaqut dapat terlihat dari NU yang mulai mendekat ke pemerintahan dan banyak mengambil peran.

Namun di sisi lain, katanya melanjutkan, terdapat organisasi-organisasi Islam lain yang lebih kritis ke pemerintahan, seperti Muhammadiyah, justru cenderung dibuat berhadap-hadapan dengan sang Menag.

"Ketika Cholil Qoumas Yaqut ada di sana (pemerintahan), dia cenderung untuk berhadap-hadapan dengan kelompok-kelompok yang tidak pro pada kekuasaan, dan at the same time (di waktu bersamaan) mengangkat kelompok-kelompok yang lainnya (yang pro kekuasaan)," tuturnya.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler