PR DEPOK - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menanggapi Lurah Lebak Bulus yang mengatakan warga mencabut plang penanda sumur resapan sehingga mobil terperosok ke dalam lubang.
Guntur Romli menilai Lurah Lebak Bulus itu berbohong demi membela Gubernur DKI Anies Baswedan. Pasalnya, diketahui pihak kontraktor proyek tersebut yang mengangkat plang penanda.
Hal itu disampaikan Guntur Romli melalui akun Twitternya @gunromli, pada Kamis 9 Desember 2021.
Baca Juga: Intip Trailer Pertama Sonic the Hedgehog 2 yang Akan Tayang Perdana pada April 2022
“Demi bela Anies Baswedan, Lurah Lebak Bulus Jaenudin bohong dan fitnah warga cabut plang sumur resapan,” kata Guntur Romli pada Kamis, 9 Desember 2021.
“Padahal faktanya saat mobil Sis Isyana kejeblos, tidak ada plang sumur resapan karena plang itu diangkat oleh pihak Kontraktor sebagaimana pengakuan Dedi Charles selaku kontraktor!” sambungnya.
Ia pun meminta Lurah Lebak Bulus tersebut meminta maaf kepada warganya yang mobilnya terperosok di sumur resapan. Bukan malah menuduh warga mencabut plang.
Baca Juga: Terungkap, Inilah Rumah 'Rahasia' Kate Middleton dan Pangeran William
“Alih-alih minta maaf ada warganya kejeblos sumur resapan, Lurah Lebak Bulus Jaenudin malah menyalahkan korban, bahkan, berbohong & memfitnah warga dgn menuduh warga mencabut plang sumur resapan, padahal yg nyabut itu pihak kontraktor sbgm pengakuan kontraktor itu sendiri?” pungkasnya.
Sebelumnya, mobil politisi PSI Isyana Bagoes Oka terperosok ke dalam lubang sumur resapan saat sedang melaluinya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tak berlangsung lama, kejadian itu langsung viral di media sosial melalui postingan dari akun Twitter @arnold5508 pada Rabu 8 Desember 2021.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kontraktor yang mengerjakan proyek sumur resapan harus bertanggung jawab.
Menurut Riza, tutup sumur resapan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu bisa jebol lantaran masih baru sehingga belum cukup kuat menahan beban.
"Itu kan ada tutup-tutup (sumur) yang masih sementara sifatnya, belum permanen, mungkin belum kuat cukup umurnya, harusnya memang dijaga," kata Riza di Balai Kota Jakarta, pada Kamis 9 Desember 2021 seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.***