Sepi Pembeli karena Corona, Nelayan di Serang Bingung Mau Jual Ikan ke Mana Lagi

24 Mei 2020, 07:00 WIB
Sejumlah kapal nelayan tidak melaut bersandar di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun di Lebak, Banten, Minggu 8 Maret 2020). Nelayan setempat mengaku hampir seminggu tidak melaut akibat dampak cuaca buruk disertai angin kencang yang terjadi di laut selatan Banten. //ANTARA/M. Bagus Khoirunas

PIKIRAN RAKYAT - Nelayan tradisional di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Kota Serang, Banten mengeluhkan penurunan penjualan ikan hasil tangkapan mereka karena dampak pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

"Iya, Corona ini sangat berpengaruh kepada penghasilan kita (nelayan). Imbasnya ke kebutuhan rumah juga dan kita juga bingung mau jual kemana kalau situasi seperti ini," kata Sudading (53), salah seorang nelayan tradisional di Karangantu, Kota Serang.

Dilansir dari Antara oleh Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 23 Mei 2020, Sudading mengaku dalam sebulan terakhir ini ada penurunan pembeli ikan laut sehingga para nelayan kebingungan dalam memasarkan hasil tangkapan mereka.

Baca Juga: Sering Kalap Makan Saat Lebaran, Lakukan 6 Hal Ini Jika Ingin Tetap Sehat 

"Karena biasanya sebelum Corona ini ada pelanggan yang datang dari luar memesan. Kalau sekarang kita bingung mau jualnya juga," katanya.

Sudading mengungkapkan dengan kondisi seperti ini banyak pesanan yang ditunda karena biasanya ia mengirimkan ikan hasil tangkapannya langsung ke pemesan di sejumlah wilayah di luar Kota Serang.

"Banyak pesanan kita dari Rangkas, Cikesal, dan daerah lainnya yang ditunda. Biasanya kita kirim lewat kereta dan sekarang di tutup, mau naik mobil juga ongkosnya lebih mahal," kata dia.

Ia berharap pemerintah agar memperhatikan kondisi para nelayan yang terdampak COVID-19 ini dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi keluarga nelayan.

Baca Juga: Tips Bahagia Selama Lebaran Meski Tidak Bisa Mudik dan Berkumpul Bersama Keluarga 

"Kita berharap untuk saat ini ada perhatian dari pemerintah. Karena saat ini belum ada, cuman kita berharap saja. Paling kemarin juga kita dapat bantuan beras saja, itu juga ada yang dapat, ada juga yang tidak," kata Sudading.

Sementara pelelang ikan laut di Pasar Karangantu Haryadi (47) mengatakan meski hasil tangkap ikan laut terbilang banyak. Namun karena ada pembatasan terhadap pengunjung otomatis mempengaruhi penjualan di pasar.

"Pembelinya sekarang berkurang karena ada pembatasan sosial dari pemerintah. Kalau dari hasil tangkapan ikan tidak ada pengaruhnya," kata Haryadi.

Haryadi mengaku di tengah pandemi COVID-19 ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan penjualan ikan.

Baca Juga: Kian Memprihatinkan, Pengusaha Angkutan Umum Di Garut Pilih Tidak Beroperasi Jelang Lebaran 

"Untuk pendapatan jelas jauh berbeda, sekarang ini boro-boro untung, sepi terus tiap hari. Hanya saja bulan puasa agak sedikit ramai," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler