Tanggapi PSBB Total di Ibu Kota, Ruhut Sitompul: Ini Bukti Anies Baswedan Tak Mampu Pimpin Jakarta!

10 September 2020, 21:48 WIB
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul.* /net

PR DEPOK - Setelah memasuki masa new normal, angka kasus positif di Indonesia terus berangsung meningkat per harinya.

DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang memiliki angka kasus positif yang tinggi. Berdasarkan data dari corona.jakarta.co.id tercatat, angka kasus positif sebanyak 51.281 orang.

Angka tersebut membuktikan, meski masa new normal berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, tetapi nyatanya hal itu membuat penyebaran virus Covid-19 makin menjadi.

Baca Juga: Jakarta Balik PSBB Total, Ini Tanggapan Gojek dan Grab

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi angka penyebaran virus Covid-19. Namun seiring bergantinya hari, angka penyebaran kasus positif Covid-19 semakin tak terkendali.

Hal itu membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuat kebijakan 'Tarik Rem Darurat' atau penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total.

Kebijakan yang dibuat oleh Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta tersebut menuai banyak komentar dan kritik, baik positif maupun negatif.

Salah satu kritik datang dari Ruhut Sitompul. Dilansir dari RRI, Politikus PDI Perjuangan ini menyuarakan kritik tajam kepada Anies Baswedan terkait kebijakan PSBB dan Ganjil Genap di DKI Jakarta.

Baca Juga: Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Kasus Investasi Bodong

"Saya melihatnya, di sinilah ketidakmatangan Anies sebagai gubernur DKI. Fatal kalau dia melaksanakan kembali genap ganjil. Pangkalnya di situ," kata Ruhut, Kamis 10 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meningkatnya angka penyebaran Covid-19 terjadi saat awal Agustus lalu. Tepatnya, ketika Anies Baswedan menerapkan kembali kebijakan ganjil genap serta kembali diberikan izin demonstrasi di beberapa lokasi.

"Setelah itu izin demo-demo yang dia keluarkan. Inilah yang mulai menyebar ke beberapa tempat termasuk perkantoran," ucap Ruhut Sitompul.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa kenaikan kasus positif Covid-19 hanya ada di wilayah yang dipimpin oleh Anies Baswedan. Maka dari itu, ia meminta pemerintah pusat untuk turun tangan memperbaiki Jakarta.

Baca Juga: Waketum Gerindra Minta Anies Baswedan Segera Dicopot dari Jabatannya Usai Dinilai Langkahi Presiden

"Kenapa kenaikan hanya terjadi di Jakarta? Sedangkan di daerah lain turun. Kalau di daerah lain juga naik saya tidak menyalahkan Anies. Tetapi di daerah turun, jadi pusat harus turun karena kalau tanya ke Anies, Anies enggak ada malunya ya. Tetap saja senyum," kata mantan anggota Komisi III DPR ini.

Ruhut menjelaskan, bukti Anies tidak ada malu yaitu ketika dia menyampaikan bahwa banyaknya warga yang melakukan rapid test maupun swab test menjadi sebab dari kenaikan angka kasus positif. Sehingga wajar jika angka naik.

"Memangnya di daerah tidak (naik rapid dan swab test-nya-red)? Jadi sudahlah, Anies harus segera melempar handuk putih untuk memimpin Jakarta, dia tidak mampu," ucap Ruhut Sitompul mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler