Diajak Moeldoko Menjadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19, Aa Gym: Siap Kalau Sudah Halal

- 4 Desember 2020, 17:57 WIB
Pendakwah, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
Pendakwah, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. /Instagram @aagym

PR DEPOK - Pendakwah kondang Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym mengaku tak keberatan jika harus menjadi orang pertama mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Ia menyatakan siap disuntik selama vaksin tersebut dinyatakan halal.

"Kalau sudah ada sertifikat halal, apa yang memberatkan saya?" ujar Aa Gym, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Penangkapan Ustaz Maheer Dinilai Murni Masalah Hukum, Pakar: Tak Ada Kaitannya dengan Kriminalisasi

Pernyataan itu ia lontarkan usai bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Ponpes Daarut Tauhid, Gegerkalong, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat 4 Desember 2020.

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa dengan memberi contoh penyuntikan vaksin Covid-19, ia yakin seluruh elemen bangsa bisa menjadi semakin kompak.

Aa Gym mengajak semua tokoh masyarakat agar saling berlomba untuk menjadi contoh yang baik kepada masyarakat di masa pandemi ini. 

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 4 Desember 2020: 11.173 Positif, 8.509 Sembuh, 286 Meninggal Dunia

Kesiapan Aa Gym untuk turut menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 tersebut atas ajakan Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Pur) Moeldoko usai menemuinya di Ponpes Daarut Tauhid.

Dengan mengajak Aa Gym, Moeldoko berharap ada tokoh-tokoh masyarakat yang juga turut mengikuti hal tersebut. Sehingga, kata dia, masyarakat dapat yakin bahwa tidak ada masalah dalam vaksin tersebut. 

"Iya, saya harapkan beliau bisa (ikut disuntik vaksin). Kami harap ada tokoh-tokoh ya, nanti, saya membayangkan kalau nanti dari pemerintahan, dan dari tokoh-tokoh bisa berkumpul, menjalankan vaksin yang pertama, agar masyarakat semakin yakin," kata Moeldoko. 

Baca Juga: PA 212 Usul Panggilan HRS Dibatalkan, Luqman Hakim: Kalau Gak Mau Diproses, Ya Jangan Melanggar!

Selain itu, di masa kasus Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia ini, ia berharap para tokoh agama bisa kembali lantang menyuarakan pentingnya protokol kesehatan.

Pasalnya, ia menilai peningkatan kasus itu karena masyarakat yang mulai abai.

"Ada kecenderungan masyarakat sekarang sudah mulai abai ya, kita khawatirkan ya, masyarakat mulai abai, petugasnya mulai jenuh, ini bahaya," kata Moeldoko melanjutkan.

Baca Juga: Sering Dikonsumsi, Wortel Ternyata Memiliki Sejumlah Manfaat untuk Kesehatan

Seperti diketahui, tingkat keraguan masyarakat untuk suntik vaksin saat ini masih sangat tinggi.

Menurut survei Populi Center, November lalu, sekitar 40 persen masyarakat mengaku enggan divaksinasi.

Survei tersebut menunjukan, masyarakat yang mengaku tidak bersedia diberi vaksin mayoritas atau 46,5 persen menjawab takut akan bahaya atau risiko kesehatan. 

Baca Juga: Jokowi Kecewa Kasus Covid-19 Jateng Melonjak, Ganjar Pranowo: Kamu Nggak Usah Peduli Bully dan Caci

Kemudian, ada 15,2 persen yang menjawab tidak percaya pada vaksin.

Sisanya, sebanyak 13,3 persen mengaku tak bersedia menggunakan vaksin lantaran tak dapat memastikan kehalalan vaksin.

Demi meyakinkan masyarakat, sebelumnya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melalui juru bicaranya, Wiku Adisasmito memastikan keamanan vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan secara massal. 

Baca Juga: Gangguan Kecantikan yang Kerap Dialami oleh Wanita Hamil Serta Tips Penanganannya

"Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 aman untuk digunakan manusia, karena harus melalui tahapan uji praklinis dan klinis untuk memastikan keamanan, efektifitas dan dosis yang aman untuk digunakan manusia. Risiko yang ditimbulkan vaksin sangat rendah dan manfaat jauh lebih tinggi," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta pada Selasa 10 November 2020.

Wiku mengatakan, pada prinsipnya vaksin berasal dari virus yang dilemahkan untuk menstimulasi kemunculan imunitas tubuh yang tepat untuk menangkal virus corona. 

Ia menambahkan, vaksin Covid-19 tidak saja akan melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan tertentu. Termasuk alasan kesehatan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x