Anggap Kedubes Jerman Lebih Peduli FPI, Refly Harun Singgung Ikatan Politis Ma'ruf Amin dengan FPI

- 20 Desember 2020, 15:56 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun.
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /YouTube Refly Harun/

PR DEPOK – Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia, dikabarkan telah mendatangi Sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI).

Kabar ini disampaikan oleh Sekretaris Umum FPI, Munarman, yang mengatakan bahwa dua orang staf Kedubes Jerman telah berkunjung ke Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 17 Desember 2020.

Munarman mengungkapkan, bahwa tujuan kedatangan pihak Kedubes Jerman saat itu untuk menyampaikan ucapan belasungkawa atas tewasnya 6 anggota Laskar FPI.

Baca Juga: UAS Tolak Vaksin Jika Tak Dipakai Saudi dan Mesir, Ferdinand: Kita Sembuh, Biar Dia Berobat Sendiri!

Munarman mengklaim, bahwa dengan kedatangan pihak Kedubes Jerman tersebut, menunjukkan insiden tewasnya 6 Laskar FPI menjadi perhatian global, sehingga akan berdampak pada reputasi Indonesia di dunia Internasional.

Sementara itu, ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun, turut menanggapi kedatangan Kedubes Jerman ke Sekretariat DPP FPI.

Baca Juga: Pesan Fahri Hamzah ke Jokowi: Orang di Sekitar Anda Berlomba Rebut Jabatan, Cari Info yang Benar!

Refly Harun mengaku prihatin dan sedih melihat hal tersebut.

Ia menilai, pihak luar yang lebih menaruh perhatian dengan tragedi tewasnya 6 anggota Laskar FPI, dibanding dengan bangsa Indonesia sendiri.

“Saya malah mendengarnya prihatin, sedih ya. Bagaimana justru orang luar yang lebih perhatian dengan tragedi ini ketimbang bangsa kita sendiri,” kata Refly dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada 20 Desember 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: FPI Klaim Kedubes Jerman Berkunjung Sampaikan Belasungkawa, Refly Harun: Ini Sangat Memprihatinkan

Refly Harun memiliki alasan dari pernyataannya tersebut. Dia mengungkapkan bahwa sejauh ini, tidak ada satupun ucapan bela sungkawa untuk tragedi tersebut yang datang dari Pemerintah Indonesia.

“Karena sejauh ini tidak ada satupun ucapan bela sungkawa. Misalnya, katakanlah dari Presiden Jokowi. Bahkan Presiden Jokowi mengatakan, justru mengambil angle agar jangan mengganggu petugas"

"Seolah kematian 6 Laskar FPI itu tidak terlalu penting. Dibandingkan soal petugas atau aparat hukum yang dikatakan diserang atau diganggu pekerjaannya. Ini sangat memprihatinkan,” tutur Refly Harun.

Baca Juga: Perekrutan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Sangat Rapi, Polri Sebut Ada 91 Kader Siap Tempur

Refly juga menyinggung Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, yang juga tidak memberikan ucapan belasungkawa.

Padahal, menurut Refly, Ma'ruf Amin memiliki ikatan politis dengan FPI, yakni saat aksi demo 212 dan 411 karena saat itu ia tengah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Tidak juga wakil presiden, yang notabene berasal dari satu kelompok ketika ada demo 212 dan 411. Kita tahu waktu itu wakil presiden adalah Ketua MUI, dan MUI waktu itu mengeluarkan fatwa, sehingga muncul GNPF Ulama,” kata Refly.

Baca Juga: Tolak Rapid Test, Diduga 455 Pengikut Habib Rizieq Diamankan Polda Metro Jaya

“Dan FPI adalah tulang punggung dalam aksi unjuk rasa 212 dan 411, yang pada waktu itu memang lebih ditujukan untuk protes terhadap Gubernur DKI (saat itu) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)"

"Bahkan Ma'ruf Amin sendiri yang waktu itu jadi ahli di persidangan, ahli yang memberatkan waktu itu. Sampai akhirnya peta politik berubah, dan kemudian ketua MUI jadi wakil presiden,” ujarnya.

Refly pun menyinggung bahwa dengan kedatangan pihak Kedubes Jerman  ke Sekretariat DPP FPI tersebut, yang menunjukkan bahwa Kedubes Jerman tidak takut untuk dianggap pendukung FPI, yang selama ini dicap sebagai kelompok ekstrimis.

Baca Juga: Sederet Manfaat Tidur dengan Posisi ke Kanan Bagi Kesehatan

“Ini menunjukkan bahwa orang lain lebih peduli. Kedubes Jerman tidak khawatir, tidak takut dicap bahwa mereka mendukung kelompok ekstrimis atau  fundamentalis,” tutur Refly.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x