Karena menurutnya, justru perbuatan tersebut akan menjatuhkan kredibilitas Kwik Kian Gie sebagai seorang ekonom senior.
“Kritik itu ya kritik. Kita harus bisa membedakan antara kritik dan perbuatan pidana,” katanya.
Refly Harun mengungkapkan bahwa perbedaan antara kritik dan perbuatan pidana terletak pada niatnya.
“Jadi kalau orang menyampaikan kritik seperti saya di channel ini, saya jamin tidak ada maksud jahatnya,” kata akademisi itu.
“Kalau boleh, saya bermimpi bahwa negara ini beres semua. Koruptor tidak ada lagi, pemerintah betul-betul bertanggung jawab,” ucap Refly Harun.
Sehingga, lanjut dia, masyarakat sebagai anak bangsa tinggal terima beres lantaran pemerintah mengerjakan pekerjaannya dengan tuntas.
“Tapi masalahnya, karena banyak kekurangan, banyak kecurangan, maka selalu orang yang berusaha mengingatkan. Jadi, kalau mengingatkan dianggap fitnah ya aneh,” katanya lagi.
Lagi pula, Refly Harun menilai tidak relevan jika berbicara hubungan antara state dan society dalam konteks fitnah.