Salumni ITB, kata Rocky Gerung, mestinya kelompok GAR ITB mempersoalkan terkait teknologi karena akan lebih masuk akal.
“Alumni ITB itu alumni dari sebuah institut mengenai teknologi. Jadi persoalin kalau misalnya Din Syamsuddin gak bisa pakai gadget, nah itu dia dievaluasi secara teknologi,” terangnya.
Baca Juga: Bansos Februari 2021 Segera Cair, Login dtks.kemensos.go.id untuk Cek Penerima
Bukan malah mempersoalkan kehidupan pribadi dan ceramah-ceramah Din Syamsuddin yang seharusnya masuk ke ranah lain.
“Tapi kalau soal daya tahan sosial Din Syamsuddin, basis kulturalnya, teman-temannya, ngapain alumni ITB ngurusin teman-teman Din? Ngapain alumni ITB mempersoalkan ceramah-ceramah Din Syamsuddin, kan itu urusan lain,” jelasnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan bahwa alasan Din Syamsuddin ke ITB karena memiliki kemampuan bergaul di tingkat internasional yang bisa menghubungkan antara masyarakat teknologi dengan masyarakat sipil.
“Maka dia (Din Syamsuddin) masuk ke ITB. Justru itu yang diperlukan supaya ITB juga punya dimensi kesosialan, dimensi ilmu-ilmu sosial,” imbuhnya.
Kemudian, Rocky Gerung menyebut sejumlah sosok yang tergabung dalam GAR ITB adalah orang-orang yang ingin menjadi eksklusif namun memakai alasan akademis.
“Ini semacam komposisi dari orang-orang yang hendak mau jadi eksklusif tapi pakai alasan akademis,” ujar Rocky Gerung.***