PR DEPOK – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menjelaskan hasil survei lembaganya.
Berdasarkan survei yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menilai kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup baik dengan persentase sebesar 65,4 persen.
“Jelang 1,5 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi jilid 2, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden cukup baik atau 65,4 persen,” ucap Adi pada Senin, 22 Februari 2021 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Menurut keterangannya, dari total 65,4 persen tersebut, sebanyak 6,4 persen responden sangat puas terhadap kinerja Jokowi, 31,9 persen puas, dan 27,1 persen cukup puas.
Lebih lanjut, hanya 29,1 persen responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja Jokowi, terdiri dari 17,3 persen kurang puas, 9,1 persen tidak puas, dan 2,7 persen sangat tidak puas.
Adi mengungkapkan bahwa bidang pembangunan infrastruktur menjadi aspek paling mendominasi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah, yakni sebesar 68,7 persen.
Baca Juga: Banjir Rendam Karawang, Geisz Chalifah: Tak Ada yang Suka Musibah, Kecuali Para Pendengki
“Penyaluran bantuan sosial Covid-19 juga sudah dirasakan mayoritas masyarakat sehingga mampu menjadi parameter tertinggi kedua dalam penilaian keberhasilan kinerja pemerintah yaitu 66,9 persen,” tuturnya.
Ia menyebut bidang-bidang lain yang mendapatkan tingkat kepuasan cukup baik yakni layanan kesehatan 65,1 persen, pendidikan 63,1 persen, penanganan Covid-19 60,4 persen.
Kemudian disusul stabilitas politik 54 persen, pemberantasan korupsi 53,1 persen, dan ekonomi 53,1 persen.
Baca Juga: Baikal Zen, Fenomena Langka Bebatuan yang Tampak Melayang di Permukaan Danau Baikal
“Sementara tingkat kepuasan kinerja di bidang penegakan hukum menjadi yang paling rendah yaitu 49,7 persen,” ujar Adi.
Rendahnya kepuasan di bidang penegakan hukum, jelas dia, diakibatkan persepsi penegakan hukum yang dinilai belum berkeadilan bagi satu golongan masyarakat.
Sebagai informasi, survei Parameter Politik Indonesia tersebut dilakukan pada 3-8 Februari 2021 dengan melibatkan 1.200 responden.
Data diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.
Untuk diketahui, margin of error survei sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***