"Sangat tidak etis, ada yang bilang brutalitas negara, tapi tolong dipahami dulu permasalahan yang ada di kita. Kalau Anda itu sebagai pembela demokrasi, apakah yang Anda lakukan itu sudah benar?" katanya menambahkan.
"Manakala yang Anda dukung itu adalah orang yang menindas hadirnya proses nilai-nilai demokrasi yang ditegakkan, atau orang yang menindas kader-kadernya tidak mengedepankan azas-azas hak asasi manusia."
Lebih lanjut, Marzuki Alie lantas menegaskan bahwa justru pihaknya adalah pihak yang ditindas, didzolimi dan disakiti.
"Kami ini orang yang disakiti, kami ini orang yang didzolimi, bahwa kami ini harus berbuat sesuatu untuk menjadikan partai ini menjadi partai sebagaimana niat dan komitmen orang-orang yang mendirikan partai ini pada awal-awal dulu," ujar Marzuki.
Tak sampai di situ, secara khusus Marzuki Alie menyampaikan pesannya kepada Bambang Widjojanto, selaku Kuasa Hukum kubu AHY.
Menurutnya, seharusnya Bambang melihat permasalahan dari dua sisi dan bukan malah menuduh dengan diksi-diksi yang tidak baik.
"Kalau Anda sebagai pembela demokrasi, harusnya melihat siapa sebetulnya yang ditindas. Siapa yang melakukan tirani? Itulah yang kami harapkan," kata salah satu penggagas KLB Demokrat di Deli Serdang tersebut.***