Coba dilihat. Mahkamah Agung yg membuat keputusan bebas bagi SAT dalam kasus SKL Sjamsul Nursalim (SJN), yg disalahkan tetap Jokowi. Padahal itu keputusan lembaga Yudisial.
Sama, kasus SP3 SJN, tetap juga Jokowi yg salah. Hahaha
Gelap mata sekali.— Ferry Koto (@ferrykoto) April 5, 2021
“Coba dilihat. Mahkamah Agung yg membuat keputusan bebas bagi SAT dalam kasus SKL Sjamsul Nursalim (SJN), yg disalahkan tetap Jokowi. Padahal itu keputusan lembaga Yudisial. Sama, kasus SP3 SJN, tetap juga Jokowi yg salah. Hahaha Gelap mata sekali,” tutur Ferry Koto.
Kedua, terkait minuman keras (miras) yang beberapa waktu lalu menjadi polemik di berbagai kalangan masyarakat karena Jokowi dianggap melegalkan miras.
Soal Miras yg dibatasi Jokowi lewat Perppres, yg jelas2 hal yg jauh lebih baik dr UU yg membuka luas, tetap saja Jokowi disalahkan, dan bahkan difitnah melegalisasi MIRAS.
Lihatlah betapa bahlulnya, jelas2 Miras itu sejak dulu legal, demi salahkan Jokowi mereka buat Hoaks. haha— Ferry Koto (@ferrykoto) April 5, 2021
“Soal Miras yg dibatasi Jokowi lewat Perppres, yg jelas2 hal yg jauh lebih baik dr UU yg membuka luas, tetap saja Jokowi disalahkan, dan bahkan difitnah melegalisasi MIRAS. Lihatlah betapa bahlulnya, jelas2 Miras itu sejak dulu legal, demi salahkan Jokowi mereka buat Hoaks. Haha,” tuturnya.
Ketiga adalah soal pajak pulsa dan token. Menurut Ferry Koto, harusnya oposisi mengapresiasi pemerintah bukan malah menyebarkan hoaks.
Pajak pulsa dan token yg jelas2 dihapus ditingkat retail, mereka bukannya apresiasi pemerintah, eh malah salahkan Jokowi dgn buat hoaks, ditengah pendemi pemerintah bebani pajak baru ke rakyat.
Ampun deh, parahnya opisisi ini. haha— Ferry Koto (@ferrykoto) April 5, 2021
“Pajak pulsa dan token yg jelas2 dihapus ditingkat retail, mereka bukannya apresiasi pemerintah, eh malah salahkan Jokowi dgn buat hoaks, ditengah pendemi pemerintah bebani pajak baru ke rakyat. Ampun deh, parahnya opisisi ini. Haha,” ujarnya.
Ferry Koto pun menyebut bahwa pihak-pihak yang mengaku oposisi memiliki kualitas buruk lantaran mengkritik bukan berdasarkan fakta yang ada.
Ya wis, selamat menikmati sampai 2024, buruknya kualitas yg mengaku oposisi. Naga-naganya yg oposisi akan tetap oposisi pada Pemilu 2024 nanti.
:))— Ferry Koto (@ferrykoto) April 5, 2021
“Ya wis, selamat menikmati sampai 2024, buruknya kualitas yg mengaku oposisi. Naga-naganya yg oposisi akan tetap oposisi pada Pemilu 2024 nanti,” ujarnya.***