PR DEPOK – Soal pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur, Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman mengungkap asal anggaran dan dampak pembangunan.
Fadjroel Rachman menyatakan, hanya satu persen dari total anggaran sekitar Rp500 triliun yang berasal dari anggaran fiskal APBN.
Sedangkan, sisa kebutuhan anggaran pembangunan ibu kota baru akan dipenuhi dengan berbagai alternatif sumber pembiayaan yang sudah direncanakan.
“Insya Allah mungkin menyerap cukup besar sekitar Rp500 triliun, di mana hanya satu persen yang dari APBN, selebihnya berasal dari berbagai sumber dengan berbagai metode pembiayaan,” kata Fadjroel di Jakarta, pada Kamis 22 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Mengenai groundbreaking ibu kota baru, Fadjroel Rachman menyebutkan bahwa pemerintah mengharapkan bisa terealisasi pada tahun 2021.
Rencana ini pun dipertegas oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang menargetkan pada 17 Agustus 2024 sehingga upacara peringatan Kemerdekaan RI bisa dilakukan di ibu kota baru.
Sementara itu, soal tujuan pembangunan ibu kota baru, Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa pembangunan tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk memulihkan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.