PR DEPOK - Politisi senior Indonesia, Amien Rais turut menanggapi persidangan yang dijalani oleh eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Diketahui, persidangan Habib Rizieq itu berjalan dengan alot sedari awal. Bahkan, Habib Rizieq mulai dicecar oleh beberapa pihak dalam persidangan tersebut.
Habib Rizieq saat ini tengah menjalani proses persidangan beberapa kasus yang menjeratnya, salah satunya kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, pria berusia 55 ini juga tengah dihadapkan dengan proses hukum kerumunan di Megamendung serta hasil tes usap Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Ummi, Bogor, Jawa Barat.
Dalam tanggapannya, Amien Rais menyinggung peristiwa yang terjadi di Khasmir, India, ketika 'Hayya Alal Jihad' atau seruan berbuat jihad berkumandang.
Melihat kejadian itu, Amien Rais menegaskan seandainya perlakuan tidak baik terus diterima Habib Rizieq, maka jangan menyesal apabila seruan 'Hayya Alal Jihad' akan dikumandangkan juga di Indonesia.
Baca Juga: Login dtks.kemensos.go.id untuk Cek Bansos April 2021 BST, BPNT, PKH dengan NIK KTP
Tampaknya pernyataan Amien Rais bernada ancaman itu memancing komentar dari mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean lewat cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, merasa heran melihat sikap Amien Rais yang terus menyebarkan ancaman.
Lantas, Ferdinand Hutahaean meminta Amien Rais untuk tidak terus menebarkan ancaman di negara Indonesia yang memiliki 270 juta lebih penduduk.
"Ngancam mulu orang ini. Jangan begitulah, ini negara besar bernama Indonesia yg dihuni 270 Juta lebih warga," ucap Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, pria berusia 44 tahun ini kemudian mempertanyakan Amien Rais yang merasa paling jago dan kuasa sehingga terus menyebarkan ancaman.
"Kau pikir kau siapa? Maha warga? Maha kuasa? Atau maha jago?" ujarnya menambahkan.
Di akhir cuitannya, Ferdinand Hutahaean mengatakan alangkah lebih indah tidak dengan menebar ancaman, melainkan dengan menghormati, terlebih menghormati proses hukum yang berjalan.
"Hidup kita lebih indah dgn menghormati proses hukum yg berjalan, bkn ngancam2," ujar Ferdinand Hutahaean mengakhiri cuitannya.