Lima Poin Konsensus ASEAN yang Desak Penghentian Kekerasan di Myanmar

- 28 April 2021, 08:53 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN atau Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021.
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN atau Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021. /BPMI Setpres/Laily Rachev/

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Disebut Capai Rp500 Triliun, Herman Khaeron: Utamanya Kurangi Kesenjangan dan Kemiskinan

5. Utusan khusus dan delegasai akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Dari data yang dipaparkan Data Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), 23 April 2021, korban krisis politik Myanmar mencapai 745 orang meninggal dunia dan 3.371 ditahan.

Peserta KTT Pemimpin Asean yang digelar Sabtu lalu di antaranya dihadiri oleh Min Aung Hlaing sebagai panglima milite Myanmar, Sultan Hassanal Bolkian dari Brunei Darussalam selaku ketua ASEAN dan sejumlah perwakilan dari negara ASEAN.

Baca Juga: Hamish Daud Terapkan Flexitarian dalam Penuhi Asupan Gizi Makanan

Sebagai tuan rumah, Presiden Joko Widodo menyampaikan sikapnya terhadap konflik tersebut.

"Kekerasan harys dihentikan dan demokrasi, stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu jadi prioritas," tutur Jokowi.***

 

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah