PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung mengemukakan pandangannya terkait dugaan kasus suap yang melibatkan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin.
Diberitakan sebelumnya, nama Azis Syamsuddin disebut-sebut dalam pengungkapan kasus suap Wali Kota Tanjungbalai, M. Syahrial.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun telah menggeledah kantor Azis Syamsuddin dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap tersebut.
Baca Juga: Soroti Kasus Rapid Test Antigen Bekas yang Hilangkan Nurani Demi Uang, Shamsi Ali: Parah Bangsa Ini
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube-nya, Rocky Gerung mengatakan bahwa terseretnya nama Azis Syamsuddin tak lepas dari dinamika yang menyangkut partai asalnya, Golkar.
Terlebih lagi, menurutnya, M. Syahrial juga merupakan kader dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Tapi kalau soal perintah politik, ini jadi serius. Karena bagaimanapun, Azis itu satu garis dengan Bupati (Tanjung Balai) yang (anggota) Golkar,” ucap Rocky Gerung seperti dikutip pada Minggu, 2 Mei 2021.
Baca Juga: Novel Bamukmin Sebut Penangkapan Munarman Permainan Komunis, Dewi Tanjung: Nunggu Giliran Nih
Selain itu, ia juga menilai bahwa terseretnya nama Azis Syamsuddin terhubung dengan desain-desain makro pada dinamika politik di 2024 mendatang.
“Jangan-jangan ada yang mau mengkudeta Partai Golkar dengan mengumpan Azis. Kita harus selalu curiga dengan kegiatan-kegiatan non legal yang beroperasi di dalam soal-soal korupsi,” tuturnya.
Menurutnya, merupakan suatu hal yang normal bila KPK tidak berani menguak sebuah kasus dugaan korupsi.
“Jadi kalau dia (KPK) berani, itu artinya ada perubahan konstelasi di istana yang memungkinkan KPK untuk meneruskan kasus ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa perubahan konstelasi politik tersebut tentu terhubung dengan kasak-kusuk untuk memastikan siapa saja koalisi yang menguatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Maka dari itu, ia berpendapat, semua dinamika tersebut menimbulkan satu dugaan bahwa ada skenario baru yang sedang terbentuk.
“Ini yang hendak diujikan pada kasus Azis Syamsuddin,” ucap Rocky Gerung.
“Jadi perencanaan politik di istana itu akan berimbas pada keputusan KPK terhadap kasus Azis Syamsuddin. Kenapa? Karena Azis Syamsuddin adalah Golkar,” tuturnya lagi.
Ia memandang bahwa kemampuan Golkar untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara formal dengan mudah dibaca oleh Jokowi sebagai peluang.
“Entah peluang untuk pindah gerbong atau memang Golkar yang ingin menantang presiden,” katanya.
“Jadi jangan anggap bahwa KPK itu moralnya sudah pulih. Tetap saja kita tahu KPK itu ditawan oleh semacam pola di dalam kekuasaan,” ujar Rocky Gerung.
Oleh sebab itu, menurutnya KPK hanya tetap dilihat sebagai bayangan atau ‘wayang’.
“Jadi kalau wayangnya bagus itu artinya ada perintah dari dalang supaya tampilkan cerita yang bagus,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Rocky Gerung juga berharap kasus Azis Syamsuddin tersebut akan berlanjut kepada kasus pengusutan sosok Madam Bansos yang ramai beberapa waktu lalu.
“Saya inginkan itu (pengusutan Madam Bansos) terjadi. Akan diteruskan pengusutan soal siapa sebetulnya Madam Bansos itu,” kata Rocky Gerung.***