Larangan Mudik Dinilai Tak Efektif, Epidemiolog: yang Perlu Dilakukan adalah Pembatasan dan Edukasi ke Rakyat

- 9 Mei 2021, 19:28 WIB
Ilustrasi mudik lebaran.
Ilustrasi mudik lebaran. /Galih Pradipta/Antara

Masyarakat dirasa akan selalu mencari berbagai alasan untuk melakukan aktivitas bepergian seperti mudik atau ke tempat wisata misalnya.

“Yang perlu dilakukan adalah melakukan pembatasan dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Pandu.

Pemerintah juga diimbau untuk semakin melakukan pengetatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) untuk setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat demi mereduksi jumlah kasus agar tak bertambah.

Baca Juga: Intip Suasana Bulan Suci Ramadhan di Kota Oxford saat Pandemi Covid-19

Pandu juga menyebutkan akan lebih baik bila masyarakat diberikan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang bisa terjadi jika melakukan aktivitas bepergian.

“Lebih baik dibatasi, diedukasi, masyarakat dikasih tahu bahayanya seperti apa, kalau mau pergi, ya dibatasi dan protokol kesehatannya, benar-benar dijaga,” tutur Pandu.

Pemerintah sebelumnya telah melakukan pelarangan secara resmi bagi masyarakat untuk melaksanakan aktivitas mudik lebaran 2021 terhitung sejak tanggal 6-17 Mei 2021.

Baca Juga: Mendag Lutfi Minta Maaf Soal Bipang Ambawa Jadi Kegaduhan, Ossy: Urusan Receh Bisa Salah, Gimana Rumit?

Larangan itu sudah termaktub dalam Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Sementara itu, beberapa daerah justru membuka objek wisata dan rekreasi, salah satunya di DKI Jakarta.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x