"Novel adalah penegak hukum pertama dan satu2nya yang menerima penghargaan tersebut, bersama2 dg alm. Kevin Morais (Jaksa pada MACC, KPK Malaysia), yang meninggal dibunuh dan dicor semen ke dalam tong," ujarnya melanjutkan.
Dia mempertanyakan apakah dedikasi Novel di KPK bisa dihancurkan hanya karena tes yang masih diragukan itu.
"Haruskah dedikasi itu dihancurkan oleh tes yg masih diragukan kredibilitasnya?," kata @paijodirajo.
Selanjutnya, ia menuturkan bahwa di dunia ini perlawanan terhadap korupsi tidak akan pernah mudah.
Lalu, disebutnya korupsi hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang punya kuasa dan kewenangan.
"Dimanapun di dunia ini, perlawanan terhadap korupsi itu tidak pernah mudah. Korupsi hanya bisa dilakukan oleh orang2 yang punya uang, kuasa dan kewenangan," katanya melanjutkan.
Menurutnya, meski Novel Baswedan sudah menjadi korban, tetapi luka di matanya itu tidak membuat Novel surut dalam bertugas.
"Seorang Novel saja sudah mengalami banyak hal hingga kehilangan sebuah matanya, tapi hal itu tak pernah membuatnya surut," ujarnya.