Drama ‘Bunuh Diri Palsu’ Ala PDI Perjuangan Guna Tingkatkan Elektablitas Puan Maharani dan Ganjar Pranowo

- 26 Mei 2021, 07:48 WIB
Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Raja Muda Bataona.
Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Raja Muda Bataona. //Antara/Bernadus Tokan/

PR DEPOK - Pengamat komunikasi politik, Mikhael Raja Muda Bataona menduga ‘drama bunuh diri palsu’ dipertontonkan oleh PDI Perjuangan.

Hal ini dilihat dari tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam acara pengarahan Pemilu 2024 oleh DPP PDI Perjuangan.

"Itu tidak mungkin dibuat tanpa koordinasi di antara mereka. Artinya, kasus ini hanya drama politik yang disengaja atau sebuah 'drama bunuh diri' palsu ala PDI-P untuk menaikkan popularitas PDI-P dan dua tokoh yang paling berpeluang direkomendasikan Megawati dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar dan Puan ini," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 26 Mei 2021.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Tak Khawatir Soal Data BPJS yang Bocor, Said Didu: Menggampangkan Persoalan

Dengan demikian, elektabilitas dan popularitas Ganjar Pranowo dan Puan Maharani akan meningkat dari publik.

"Jadi, ini bukan benar-benar bunuh diri, melainkan bunuh diri palsu untuk menaikkan perhatian publik dalam rangka popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP," ujarnya.

Selain itu PDI Perjuangan ingin memperoleh dua keuntungan sekaligus dari drama bunuh diri palsu yaitu mendominasi wacana tokoh pilpres yang sempat beralih ke Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

PDI Perjuangan, ujar Mikhael, ingin menaikkan popularitas Puan Maharani. Jadi, Puan akan menjadi tokoh utama dalam wacana capres 2024 di ruang-ruang publik secara fisik dan virtual.

"Setelah disurvei seperti apa elektabilitasnya di akhir drama ini," ucapnya.

Baca Juga: Sindir Fahri Hamzah Soal Pelaksanaan Revisi UU KPK, Said Didu: Apakah Sudah seperti Harapan Bapak?

Jika Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sudah kembali akrab dan solid, maka citra Puan akan pulih dan positif. Tugas DPP PDI Perjuangan menaikkan popularitas dan elektabilitas Puan.

Mikhael mengungkapkan salah satu cara mengerek elektabilitas Puan Maharani dengan sengaja membenturkan kepada Ganjar Prabowo.

"Itulah trik bunuh diri palsu dalam politik. Inilah momentumnya, yaitu sengaja dikonfrontasikan dengan Ganjar dalam acara yang diselenggarakan di Jateng," tuturnya.

Dalam rimba raya politik tidak terdapat peristiwa politik yang terjadi tanpa intensi. Pernyataan politik dari Puan Maharani dan Bambang Wuryanto (Pacul) harus didekonstruksi untuk mendapatkan makna-makna terdalam di baliknya.

Peristiwa Ganjar Pranowo tidak diundang dalam pengarahan Pemilu 2024 oleh DPP PDI Perjuangan dinilai Mikhael agak aneh. Hal ini dilihat dari sebelumnya Ganjar menemui Megawati Soekarnoputri untuk menyerahkan foto lukisan Megawati bersama anak-anak.

Baca Juga: 51 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Resmi Dinonaktifkan, Waketu KPK Sebut Mereka Masih Bisa Bekerja Hingga 1 November

Bahkan, Ganjar Pranowo berfoto bersama Megawati Soekarnoputri yang dibagikan dalam akun pribadi Instragramnya.

"Hanya dalam hitungan hari Ganjar justru 'diserang' oleh Puan dan Bambang Pacul dengan pernyataan-pernyataan yang sangat beringas, seperti 'sudah kelewatan' dan 'sok pintar'," ujarnya.

Mikhael menilai bentrokan politik antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo beresiko sangat rendah bagi PDI Perjuangan.

Hal ini dilihat dari Puan dan Ganjar adalah tokoh kunci di PDI Perjuangan selain Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi).

Apalagi, Ganjar Pranowo paham dia adalah kader yang wajib menjaga soliditas PDI Perjuangan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x