Soal Kabar Vaksin Covid-19 Mengandung Microchip Magnetis, Berikut Penjelasan dari Satgas Covid-19

- 29 Mei 2021, 13:31 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. /Dok. BNPB Indonesia /Twitter @BNPB_Indonesia

PR DEPOK – Baru-baru ini telah beredar klaim menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet.

Kabar itu kemudian dibantah oleh Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito.

Wiku lantas menegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet.

Baca Juga: Mardani Ali Tegas Tolak Diskriminasi Kasus Habib Rizieq: Harusnya Semua Pelanggar Prokes Dilakukan Hal Sama

Menurutnya, koin yang dapat menempel dikulit, disebabkan adanya keringat yang diproduksi dan dikeluarkan secara alami oleh kulit manusia.

“Vaksin tidak mengandung magnet, koin bisa saja menempel dikulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan daya gesek lainya sehingga menimbulkan daya magnet,” ujarnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA pada Sabtu, 29 Mei 2021.

Sebelumnya, seorang ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm ia juga menegaskan bahwa tidak mungkin ada microchips magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Lebih Memilih Lutfi Agizal Dibanding Aldi Taher, Deddy Corbuzier: Lutfi Gak Bawa Agama

Tidak hanya itu ia juga menjelaskan bahwa jarum yang digunakan untuk vaksinasi sangatlah kecil, yakni sepersekian millimeter.

Jika dapat membawa partikel magnetis, menurutnya, itu hanya dapat masuk dalam kadar yang sangat rendah.

“Bahkan jika Anda menyuntikan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda,” kata Palm.

Baca Juga: Sebut Abdee Slank Orang Baik, Jujur dan Sederhana, Ahmad Dhani: Hampir Tak Ada Seniman Dipercaya Jadi Birokrat

Selanjutnya Palm juga turut menjelaskan koin dapat dengan mudah menempel dikulit karena adanya minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut, menurutnya juga hal ini biasa kita lakukan saat kecil.

“Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil,” katanya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, di situs resmi mereka menegaskan tidak ada “pelacak” dalam vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Ketika Kamu Melewatkan Makan Siang, Mempengaruhi Kadar Gula Darah

Tidak hanya itu menurut lembar fakta yang disediakan oleh otoritas kesehatan di AS dan Kanada, vaksin Covid-19 yang tersedia seperti Pfizer, Moderna, Johnson & Johson atau AstraZeneca dalam kandungannya tidak ada yang mencantumkan bahan berbasis logam.

Peneliti vaksin yang sekaligus profesor perkembangan biologi dan sel di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Dr Thomas Hope menyebutkan, vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga Ph, sehingga dapat dipastikan tidak ada bahan apa pun yang dapat berinteraksi dengan magnet.

Sementara itu, terkait beredarnya hal yang tidak benar mengenai vaksinasi Covid-19 mengandung microchip magnetis, menurut Wiku dapat mempengaruhi atau menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Media Sosial Jadi Media Ampuh Penyebaran Radikalisme di Indonesia, Densus 88: Kami Kerap Merasa Khawatir

Oleh sebab itu, Wiku meminta kepada masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima, serta mencari fakta kebenaran mengenai hal tersebut.

“Informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoaks,” ujarnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x