PPKM Darurat Diterapkan di Jawa-Bali, Gus Umar: Menghindari Istilah Lockdown, Takut Kasih Makan Rakyat Gratis?

- 1 Juli 2021, 16:45 WIB
Tokoh NU Gus Umar Hasibuan.
Tokoh NU Gus Umar Hasibuan. /Instagram.com/@umarhasibuan75/

PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar menanggapi kebijakan pemerintah terkait pembatasan aktivitas di masa pandemi Covid-19.

Pemerintah kini akan menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Jawa dan Bali.

Rencananya PPKM Darurat akan diterapkan mulai 3 Juli - 20 Juli 2021, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 1 Juli 2021.

"Setelah mendapat banyak masukan dari para menteri, para ahli kesehatan, dan juga para kepala daerah, saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 juli 2021, khusus di Jawa dan Bali," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Klik sso.bpjsketenagakerjaan.go.id dan Cek Nama untuk Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta

Adapun kebijakan tersebut ditanggapi oleh Gus Umar melalui akun Twitter pribadinya @umar_chelsea75, pada Kamis, 1 Juli 2021.

Gus Umar menyinggung kebijakan tersebut dengan menuturkan bahwa diterapkannya PPKM untuk menghindari istilah lockdown.

"Menghindari istilah lockdown apa krn takut kasih makan rakyat gratis? Atau krn duit pemerintah Gak ada?," ujar Gus Umar.

Menurutnya, merepotkan hanya mengganti istilah, dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ke PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Sementara korban Covid-19 terus berjatuhan.

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @UmarAlChelsea75


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x