Bismillah, bocornya data BPJS, e-HAC sampai presiden, kian menunjukkan negara lemah melindungi identitas pribadi warganya. Data pribadi presiden saja bocor,bagaimana bs? Jelas terancam kedaulatan data pribadi warga, dpt dibilang puncak gunung es lemahnya jaminan hak digital warga— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) September 7, 2021
“Dan wajar jika publik gusar karena berbagai program penanganan pandemi Covid-19, secara keseluruhan dibuat terintegrasi dalam sistem digital,” tutur Mardani Ali.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terus melakukan pelacakan dan koordinasi mengenai kebocoran data pengguna aplikasi eHAC.
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, didapatkan temuan terjadi dugaan kebocoran data pada aplikasi eHAC lama yang telah dinonaktifkan per 2 Juli 2021 lalu.
Aplikasi eHAC yang saat ini dipakai oleh masyarakat merupakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan Sistem informasi Satu Data Covid-19 PeduliLindungi yang ada pada Pusat Data Nasional dan tidak terpengaruh oleh kejadian ini berkat adanya dukungan dari Kemenkominfo dan BSSN.
“Dugaan kebocoran ini tidak terkait dengan aplikasi eHAC yang ada di aplikasi PeduliLindungi, dan saat ini tengah dilakukan investigasi dan juga penelusuran lebih lanjut terkait dengan informasi dugaan kebocoran ini,” ujar Kepala Data dan Informasi Kementerian Kesehatan dr. Anas Maruf diberitakan sebelumnya.***