Padahal menurut Mardani Ali, pemerintah di awal sudah sesumbar tidak akan menggunakan dana APBN untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Dari awal sudah sesumbar tidak akan menggunakan dana APBN,” ujarnya.
Mardani Ali kemudian menilai ada sejumlah hal yang bisa jadi penyebab membengkaknya biaya proyek ini seperti tindakan tidak hati-hati dalam pelaksanaan, perencanaan kurang matang, dan perhitungan biaya yang kurang komprehensif.
“Tidak hati2 dalam pelaksanaan hingga merusak lingkungan, perencanaan yang kurang matang dan perhitungan biaya yang kurang komprehensif patut diduga menjadi penyebab pembengkakan biaya,” ujarnya.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini menurut Mardani Ali juga menimbulkan kekhawatiran bisa membebani pemerintah.
Belum lagi jika melihat perkiraan minat dan keterisian pengguna pada proyek ini yang bisa berubah di masa pandemi.
“Ada kekhawatiran proyek ini akan membebani pemerintah. Belum lagi perkiraan minat serta keterisian pengguna terhadap proyek ini bisa saja berubah di masa pandemi Covid-19"