Dua Raksasa Global Keluar, Produksi Gas Alam Indonesia Hadapi Ujian Investor

- 11 Agustus 2023, 17:59 WIB
Ilustrasi kilang minyak. Produksi gas alam Indonesia menghadapi ujian investor usai dua raksasa global, Shell dan Chevron, keluar.
Ilustrasi kilang minyak. Produksi gas alam Indonesia menghadapi ujian investor usai dua raksasa global, Shell dan Chevron, keluar. /Pexels/Life Of Pix/

PR DEPOK - Indonesia berharap dengan keluarnya raksasa global Shell dan Chevron baru-baru ini dari dua proyek gas alam yang telah lama tertunda, akan memulai pengembangan yang lebih baik ke depannya, karena pemerintah berpacu dengan produksi gas yang diperkirakan lebih dari dua kali lipat untuk tahun 2030.

Proyek Masela dan Indonesia Deepwater Development (IDD), kedua proyek gas alam tersebut diperkirakan menelan biaya Rp411,3 triliun, menjadi ujian bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam menarik investor minyak dan gas serta membalikkan penurunan produksi selama satu dekade sebelum terjadinya perubahan iklim yang dapat mematikan permintaan bahan bakar fosil.

“Waktu kita pendek, sebab kita bersaing dengan transisi energi,” kata Benny Lubiantara selaku Deputi Bidang Eksplorasi, Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Kerja SKK Migas.

Rintangan utama untuk kedua proyek gas alam tersebut adalah batasan harga gas domestik negara, batasan ekspor gas dan biaya tinggi untuk penangkapan dan penyimpanan karbon - yang diperlukan pada proyek gas baru untuk membantu memerangi pemanasan global.

Baca Juga: Jadwal Tayang, Link Nonton, dan Sinopsis Episode 8 Drama Moving yang Diperankan Banyak Bintang Populer

Bulan lalu, Shell (SHEL.L) telah mengatakan akan menjual kepemilikannya di proyek Masela ke Pertamina Indonesia dan Petronas Malaysia. Sementara itu, Chevron (CVX.N) setuju untuk menjual sahamnya di proyek IDD ke Italy's Eni (ENI.MI).

Kesepakatan tersebut - tiga tahun setelah dua perusahaan besar menyatakan niat mereka untuk keluar - membuka jalan bagi pemerintah untuk menegosiasikan persyaratan baru untuk proyek gas terbesar di Indonesia setelah bertahun-tahun tertunda.

Investasi baru menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk melipatgandakan produksi gas menjadi 12 miliar kaki kubik per hari - bilion cubic feet per day (bcfd) pada tahun 2030 untuk memenuhi permintaan lokal yang terus meningkat.

Permintaan gas lokal diperkirakan akan melonjak 19 persen dari tahun 2023 menjadi 7,6 bcfd pada tahun 2030. Perkiraan tersebut disampaikan oleh lembaga think tank Institute for Essential Services Reform.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x