Baca Juga: Ungkapan Gatot Soal PKI Jadi Polemik, Wasekjen MUI: Kenapa Ada yang Marah Saat Komunis Disinggung?
“Dampak terhadap estimasi kita cukup maksimal. Jadi, untuk PSBB kita lihat tidak terlalu besar dampaknya,” ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Ia mengatakan karena PSBB Jakarta hanya berlaku di satu wilayah saja dan masih banyak daerah lain yang berperan dalam kondisi ekonomi nasional meski tetap harus ada manajemen pengawasan yang baik.
Disamping itu, ia juga tidak menampik kontribusi perekonomian Jakarta yang cukup besar pada ekonomi Indonesia.
“Ekonomi Jakarta hanya berapa persen dari Indonesia, meski relatif besar. Tapi, daerah lain tidak ada pembatasan yang strict meski harus manajemen hati-hati,” katanya.
Baca Juga: Soal Pencopotan Gatot Nurmantyo, Pengamat: Diduga Ada Rivalitas Sesama Tentara di Istana
Selain itu, Febrio juga menyampaikan alasan lainnya PSBB Jakarta tidak terlalu berpengaruh pada ekonomi adalah tren belanja pada sektor ritel yang masih berada pada koridor positif.
Sementara itu, ia juga mengapresiasi kondisi masyarakat Indonesia yang menurutnya telah terbiasa dengan era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan munculnya berbagai ide kreatif dalam menciptakan berbagai usaha makanan yang beragam.
“Masyarakat sudah mulai terbiasa new normal tapi makan tidak berkurang bahkan bervariasi. Ini luar biasa perekonomian kita sangat agile meski sangat rendah dibandingkan 2019,” ucanya.
Baca Juga: Sebut Pencopotan Gatot Bukan karena G30S PKI, Refly Harun: Dia Ada Peluang Ganggu Kontesasi Pemilu