Dia menduga bahwa ada yang janggal pada seputar kekuasaan. Terdapat agenda yang menurutnya bukan agenda pemerintahan yang sah.
Baca Juga: Soal Penangkapan 8 Tokoh KAMI, Polisi Temukan Seruan Penjarahan seperti Tahun 1998 di Grup WhatsApp
"Tapi kita semua hanya bisa menduga, tak bisa menyebut nama sebab sebagai rakyat, salah ketik bisa masuk penjara," katanya.
Lalu, Fahri menutup penjelasannya dalam unggahan dengan doa dan harapannya.
"Saya hanya bisa kirim doa kepada Pak Presiden dan Pak Kyai. Semoga bisa jernih melihat realitas ini. Kita tidak bisa gini," ucapnya mengakhiri.***