PR DEPOK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menanggapi polemik frasa agama yang diduga hilang dalam draf peta jalan pendidikan.
Nadiem menegaskan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah berencana untuk menghilangkan pelajaran agama.
Hal itu diungkapkan Nadiem Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau di Jakarta, pada Rabu, 10 Maret 2021.
Baca Juga: Stimulus Listrik Diperpanjang hingga Juni 2021, Berikut Perbedaan Ketentuannya
“Saya bingung dengan polemik frasa agama ini, karena alasan mengapa kita mengeluarkan Ketuhanan Yang Maha Esa? Karena itu adalah esensi tertinggi dalam keagamaan. Saya kira itu adalah yang terpenting, tapi ternyata ada polemik baru,” kata Nadiem.
Nadiem pun mengatakan bahwa bagi pendidikan bangsa ini, agama dan Pancasila sangat esensial.
Lanjutnya mengatakan, Peta Jalan Pendidikan dirancang sedemikian rupa. Hal ini dilakukan agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, selain kompetensi abad 21.
“Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Agama merupakan bagian pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul yang bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja,” kata Nadiem, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.