Fakta atau Hoaks: Bayi Diculik Makhluk Halus di Pelabuhan Ratu Sukabumi

- 11 Agustus 2020, 13:03 WIB
Gambar tangkapan layar kabar tentang bayi diculik makhluk halus.
Gambar tangkapan layar kabar tentang bayi diculik makhluk halus. /Kominfo

PR DEPOK - Beredar kabar di media sosial Facebook tentang bayi perempuan yang diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Bayi perempuan itu disebut-sebut ditemukan warga setelah mendengar tangisan bayi dari dalam pohon.

Akun Facebook Hafid mengunggah foto yang menunjukkan beberapa orang tengah mengerubungi sebuah pohon. Mereka terlihat menaruh telinga seakan sedang mendengarkan suara dari dalam pohon itu.

Setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut adalah hoaks atau masuk dalam kategori konten salah.

Baca Juga: YLKI Sebut Kemunculan Kalung Antivirus Kementan, Picu Maraknya Klaim Obat Covid-19 

Akun tersebut juga mengaitkan foto tersebut dengan kabar bayi perempuan yang diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

"Pelabuhan ratu viral dei????????,, dihebohkan penemuan sosok bayi perempuan yg lucu di dalam pohon. Konon bayi ini diculik makhluk halus saat tidur sendirian... Karna warga slalu di dengarkan suara tangisan bayi d dalam pohon Dan warga ahirna beramai ramai membuka pohon itu.. #GATEGA LIHAT POSISI BADAN BAYINYA????????," tulis akun Facebook Hafid.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa, 11 Agustus 2020, Cek Fakta Liputan6 menelusuri kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Penelusuran dilakukan dengan mengunggah salah satu foto tersebut ke situs Google Reverse Image.

Baca Juga: Lebih Cepat 6 Hari, LTMPT Umumkan Hasil SBMPTN pada 14 Agustus 2020 

Hasilnya, terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Heboh Pohon Menangis di Jember, Dirukiah Hingga Tumbuh di Bekas Kuburan" yang dimuat situs detik.com pada 18 Januari 2020 lalu.

Jember - Sebuah pohon Akasia di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember membuat heboh. Pohon berusia 11 tahun itu dipercaya mengeluarkan suara perempuan menangis dan merintih.

Pemilik pohon Abdul Aziz mengatakan bahwa cucunya lah yang pertama kali memberitahu dirinya tentang 'keajaiban' pohon tersebut.

"Tiga hari yang lalu, cucu saya memberitahu kalau pohon akasia ini bisa menangis," ujar Aziz pada Jumat, 17 Januari 2020.

Baca Juga: Mia Khalifa Lelang Kacamata 'Masa Lalunya' untuk Bantu Korban Ledakan di Beirut 

Tak percaya, Aziz pun membuktikannya. Dia menempelkan telinganya ke batang pohon tersebut. "Memang terdengar suara anak perempuan, seperti orang merintih" kata Aziz.

Salah seorang warga, Sodiq juga mengaku mendengar suara tangisan perempuan setelah menempelkan kupingnya ke pohon tersebut.

"Kayak orang sambat (merintih) gitu. Suara perempuan," kata Sodiq.

Aziz mengaku tidak tahu mengapa salah satu pohon akasia miliknya itu bisa menangis. Yang jelas, kabar tentang pohon milik Aziz yang bisa menangis itu langsung menyebar. Warga pun menyesaki lokasi hanya untuk membuktikan kabar tersebut.

Baca Juga: Ingin Sejajarkan dengan Vodka, Arak Bali Sedang Diperjuangkan untuk Dapat Hak Paten Obat Tradisional 

Aziz mengatakan sempat melakukan rukiah di lokasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Iya, sempat dirukiah kemarin malam," kata Aziz.

Rukiah dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ini berkaitan dengan hal-hal gaib atas fenomena pohon menangis tersebut.

Dari rukiah tersebut, Aziz mendapat informasi bahwa pohon tersebut memang ada 'penunggunya'. Makhluk gaib itu menurut informasi yang diterima Aziz adalah laki-laki.

"Penunggunya itu laki-laki. Sedangkan yang menangis itu anak perempuannya. Katanya itu menangis karena mencari ibunya" lanjut Aziz.

Baca Juga: Sejarah Singkat Sayuti Melik sang Juru Tik Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945 

Aziz juga menceritakan bahwa di sekitar lokasi pohon, dulunya memang ada sebuah makam. Namun Aziz tidak tahu makam siapa.

"Dulu memang ada makam, sudah lama," ujar Aziz.

Kendati demikian, Aziz mengaku tidak takut tinggal di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi pohon. Sebab dia juga mendapat informasi bahwa 'penunggu' pohon tidak akan mengganggu.

"Katanya waktu rukiah itu penghuninya tidak mengganggu. Jadi saya biasa saja. Tidak takut juga," pungkas Aziz.

Baca Juga: Rentan Salah Sasaran, Menaker Diminta Buka Data Penerima Bantuan Pekerja Rp600.000  

Adanya pohon menangis ini menjadi pantauan polisi. Selain terkait pengamanan, polisi juga mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait adanya pohon tersebut.

"Kami pantau, kalau nantinya benar-benar menimbulkan potensi yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, akan kami lakukan penebangan. Kami sudah koordinasi. Pemiliknya tidak keberatan," ungkap Kapolsek Puger AKP Ribut.

Ribut juga meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak bisa dinalar. Termasuk fenomena kabar adanya pohon yang dipercaya bisa mengeluarkan suara seperti orang menangis.

Baca Juga: Jokowi Datang, Ridwan Kamil Curhat Soal Kasus Covid-19 di Jawa Barat 

"Nalar enggak (ada pohon bisa menangis)? Kesimpulan kami itu ya suara gesekan aja. Bisa gesekan dengan ranting pohon lain, atau gesekan pelepahnya, atau ya memang karena angin. Yang jelas kan tidak masuk akal ada pohon yang bisa menangis," katanya Ribut.

Berdasarkan hasil penelusuran dan fakta-fakta di atas, dapat dipastikan bahwa informasi mengenai bayi perempuan yang diculik di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat adalah hoaks.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x