PR DEPOK – Ketika kita berbicara tentang makanan ringan, maka salah satu yang muncul di pikiran adalah sebungkus keripik kentang.
Keripik kentang memiliki tekstur renyah, berminyak, dan rasanya tentu lezat, dan cukup mudah menghabiskan camilan ini.
Camilan asin ini juga biasanya dilengkapi dengan saus yang semakin menambah selera untuk mengonsumsi keripik kentang.
Baca Juga: Anak Yatim Korea Utara Gelar Perayaan Usai Jadi Pekerja 'Relawan'di Tambang Batu Bara
Namun beberapa orang kurang menyadari apa yang terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi keripik kentang.
Berikut hal yang terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi sebungkus keripik kentang, dilansir Pikiran Rakyat Depok dari laman Eat This.
1. Menambah Berat Badan
Jika kamu mengonsumsi keripik kentang setiap hari akan memicu risiko terjadinya berat badan.
Para peneliti di Deakin University mengungkapkan bahwa semakin sering seseorang mengonsumsi garam berlebih dan makanan berlemak akan menyebabkan penambahan berat badan.
Kemudian studi di Harvard University mengungkapkan bahwa mengonsumsi keripik kentang sebagai bagian dari makanan yang dimakan sehari-hari akan menambah berat badan setiap tahunnya.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Dinilai Representasi PKB dan NU, Jazilul: Banyak Desakan Kepada Ketua
2. Mengakibatkan ketagihan
Saat seseorang mengonsumsi keripik kentang dan ketika melihat isi bungkusan hanya tinggal remahannya saja dan masih ada satu bungkus keripik yang baru dan seketika dikonsumsi ini merupakan tanda ketagihan.
Salah satu penyebab ketagihan ini ada kaitannya dengan suara renyah saat mengonsumsi keripik kentang.
Sebuah studi mendapatkan hasil bahwa partisipan menghubungkan suara renyah dari kesegaran sebuah makanan lebih cenderung disukai.
Jurnal Appetite juga mengungkapkan bahwa responden akan lebih banyak mengonsumsi keripik jika diberikan label ‘renyah’ pada kemasannya.
3. Mengonsumsi kalori tidak sehat
Keripik kentang secara umum jika dilihat dari nutrisinya hanya lemak dan natrium yang jumlahnya cukup tinggi dan nutrisi lain cenderung rendah.
Seseorang yang mengonsumsi makanan yang nilai gizinya rendah maka mereka akan cenderung mengonsumsinya lagi dan lagi.
Padahal kebanyakan orang mencari makanan yang bisa memberikan rasa kenyang lebih lama.
4. Menaikkan tekanan darah
Ada begitu banyak bukti yang mengaitkan asupan natrium yang tinggi dengan risiko kenaikan tekanan darah.
Keripik kentang memiliki kandungan natrium yang jika dikonsumsi dengan frekuensi yang sering maka berisiko memunculkan hipertensi.
Salah satu studi mengungkapkan bahwa ada hubungan antara mengonsumsi keripik kentang dengan peningkatan penyakit jantung.
5. Mempengaruhi risiko terkena kanker
Menurut American Cancer Society keripik kentang memiliki senyawa akrilamida yang biasanya muncul pada makanan yang digoreng, dipanggang, dan dibakar.
Walaupun penelitian lain menggunakan hewan uji berupa tikus yang membahas keterkaitan hal ini, maka lebih baik untuk menghindari risiko ini dengan membatasi konsumsi keripik kentang.***