Maka dari itu, pasien autoimun harus diberikan kalori sesuai kebutuhan energinya dan tidak boleh ada kelebihan.
Adapun jenis makanan yang harus dikontrol penderita autoimun, antara lain, gula, lemak, pengawet, penguat rasa, dan zat-zat tambahan pangan lain atau zat kimia yang tidak boleh ada di makanan.
Selain itu, kandungan gluten pada terigu, protein susu seperti kasein dan laktosa, putih telur, dan asam sitrat pada kacang-kacangan. Beberapa tanaman terung-terungan seperti terong, tomat, paprika, dan cabai juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Menurut Rita, beberapa penelitian mengatakan pasien autoimun mengalami likigan atau kebocoran dari usus sehingga zat-zat yang memiliki partikel besar tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
Partikel besar tersebut bisa masuk sebelum dicerna dan akan diduga sebagai zat asing.***