Menurut studi di Skandinavia, bahwa orang tua yang berduka karena kehilangan anaknya mengalami peningkatan risiko jantung bertahun-tahun kemudian.
Osborne berpartisipasi dengan tim ahli yang dipimpin oleh Dr. Ahmed Tawakol, Massachusetts General juga menganalisis tentang bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres psikologis.
Para peneliti mengatakan akumulasi bukti tentang bagaimana otak dan tubuh merespons stres psikologis kronis dengan kuat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengobatan modern telah mengabaikan bahaya yang sangat penting bagi kesehatan jantung.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semuanya dimulai dari pusat ketakutan otak, amigdala, yang bereaksi terhadap stres dengan mengaktifkan apa yang disebut respons fight-or-flight.
Hal tersebut memicu pelepasan hormon yang seiring waktu dapat meningkatkan kadar lemak tubuh, tekanan darah, dan resistensi insulin.
Lebih lanjut, seperti yang dijelaskan oleh tim peneliti, bahwa rangkaian reaksi terhadap stres menyebabkan peradangan di arteri.
Baca Juga: Mudah Bosan, 4 Zodiak Ini Cenderung Pandai Membuat Patah Hati Salah Satunya Gemini
Hal itu mendorong pembekuan darah dan merusak fungsi pembuluh darah.