Dubes China untuk AS Beri Saran Ambil Langkah Pragmatis dan Optimis demi Pererat Hubungan Kedua Negara

29 Juli 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi hubungan diplomasi antara Amerika Serikat dan China. /Henrikas Mackevicius/Pixabay

PR DEPOK - Duta Besar China untuk Amerika Serikat Qin Gang menyampaikan pidato singkat tentang keadaan hubungan China-Amerika Serikat setelah kedatangannya di Washington pada Rabu, 28 Juli 2021.

Dalam pidato tersebut, Qin berusaha untuk memberikan nada optimis dengan mendesak Washington untuk mengambil pandangan pragmatis serta optimis tentang hubungannya dengan Beijing.

Qin juga meminta kepada Amerika Serikat untuk tidak membatalkan sepihak kemajuan historis yang dibuat dalam hubungan antara kedua negara selama 50 tahun terakhir dengan menemukan cara untuk lebih dekat.

Baca Juga: Hukuman Koruptor Terus Dikorting, Ayang: Wahai Maling Duit Rakyat, Silakan Pesta Pora Mumpung KPK Mati Suri

"Saya percaya bahwa pintu hubungan China-AS yang sudah terbuka tidak dapat ditutup. Ini adalah tren dunia, panggilan zaman, dan kehendak rakyat," ujar Qin sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari CGTN pada Kamis, 29 Juli 2021.

Dalam pidatonya, pertama-tama duta besar baru itu berbicara tentang warisan Henry Kissinger, sebuah titik awal dalam sejarah hubungan modern antara kedua negara.

Sebelum akhir 1970-an, tidak terjalin hubungan antara kedua negara, terisolasi dan terasing dalam ketegangan perang dingin. Tidak ada hubungan ekonomi antara kedua negara, tidak ada pertukaran manusia, tidak ada apapun.

Namun melalui keputusan yang dipelopori oleh Kissinger dan Richard Nixon, kedua negara telah menjalin hubungan yang komprehensif, modern secara global.

Baca Juga: Cara Daftar DKTS Kemensos agar Dapat Bantuan PPKM, Lengkap dengan Syarat dan Cara Cek Penerima PKH, BST, BPNT

Sejumlah petinggi di Washington yang mengatakan bahwa hal ini adalah kesalahan. Para elite ingin memutar waktu seolah-olah kebangkitan China seharusnya tidak pernah terjadi.

Seperti yang dinyatakan Qin, hubungan itu sekarang berada pada "titik balik kritis" dan nampaknya arah hubungan kedua negara ini akan sangat penting bagi kesejahteraan rakyat China dan Amerika serta untuk masa depan dunia, kata Qin.

Amerika Serikat dan China mungkin memiliki perbedaan dan banyak poin ketidaksepakatan, tetapi kedua negara harus berkomitmen pada prinsip-prinsip pendirian.

Perang geopolitik, berebut hegemoni dan saling kejar teknologi tidak dapat meniadakan pentingnya diplomasi perdamaian yang lebih kuat, stabil dan matang, menurut Qin.

Baca Juga: Komentari Hukuman 11 Tahun Penjara Juliari, Azzam Mujahid: Itu Belum Ditambah Putusan, Banding, Grasi, Amnesti

Qin menilai kedua negara harus bekerja sama dan menemukan jalan ke depan daripada mengejar antagonisme yang berbahaya, saling merusak, dan impulsif.

"Ini bukan tentang sistem politik siapa yang lebih unggul atau pada akhirnya harus menang. Ini adalah tentang penafsiran praktis tentang bagaimana dua negara harus terlibat satu sama lain dalam menghormati kepentingan bersama dunia. Tidak mungkin ada [erang dingin baru, yang akan menjadi bencana bagi umat manusia," tutur Qin.

Qin tidak menginginkan kebencian ke Amerika Serikat, tetapi meminta mereka untuk menjadi lebih dewasa, rasional dan masuk akal dalam pendekatannya ke China.

"Amerika telah tampak berjuang dengan krisis identitasnya sendiri ketika China berkembang pesat, tetapi ia harus belajar untuk menerima ini dan hidup dengannya secara pragmatis daripada mengejar konflik dan pengaturan zero-sum yang harus mendominasi sama sekali," ucapnya.

Baca Juga: Anggota DPR Isoman di Hotel Bintang 3, Ferdinand: Kalau Saja Aku Puan Maharani, Akan Kuperintah tuk Batalkan

Menurut Qin, China tidak berusaha untuk menggantikan Amerika Serikat, tetapi siap untuk menerima Amerika apa adanya, untuk mengejar jalan hidup berdampingan secara damai dan untuk bekerja dengan Amerika dalam membentuk masa depan global.

"Dengan demikian kami bertanya, apakah Washington siap membayangkan dunia yang tidak melibatkan karikatur 'ancaman'?" tutur Qin.

"Dan apakah ia siap untuk menerima bahwa Amerika telah hidup dan berkembang di dunia, di mana ia tidak selalu menjadi satu-satunya kekuatan?"  tutur Qin.

Duta Besar baru itu menyampaikan harapan terbaiknya untuk Amerika Serikat. Sekarang saatnya bagi Washington untuk membuat keputusan yang bijaksana dan tepat.

Baca Juga: Nelayan Asal Kupang Berhasil Selamatkan Warga Satu Desa di NTT, BMKG Berikan Anugerah Tokoh Inspiratif

Selama 50 tahun keterlibatan, kemajuan, dan integrasi, tidak ada waktu untuk mundur, dan hubungan Amerika Serikat-China pada akhirnya harus tetap berada di jalur yang telah membawa manfaat besar bagi kedua negara.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler