Junta Myanmar Ungkap Tidak akan Hadiri Pertemuan Puncak ASEAN, Singgung Soal Keputusan Sepihak

15 Februari 2022, 18:25 WIB
Junta Myanmar menyebut bahwa pihak mereka tidak akan menghadiri pertemuan puncak negara-negara ASEAN. /Pixabay/nguyenthuantien

PR DEPOK – Junta Myanmar mengatakan pihaknya tidak akan menghadiri pertemuan puncak ASEAN mendatang.

Junta Myanmar menyebut mereka menyesalkan ASEAN yang tidak mengundang perwakilan mereka dalam pertemuan.

ASEAN mengungkap mereka mengecualikan perwakilan junta Myanmar dari pertemuan atas kurangnya kemajuan dalam meredakan kekerasan pasca-kudeta.

Sebelumnya, ASEAN meminta Myanmar untuk mengirim perwakilan non-politik ke pertemuan menteri luar negeri minggu ini.

Baca Juga: Inilah Harapan Abdul Aziz, Gelandang Persib Bandung Saat Usianya Menginjak 28 Tahun

Organisasi negara-negara Asia Tenggara itu mengatakan kurangnya kemajuan pada konsensus yang disepakati tahun lalu untuk memfasilitasi dialog dengan penentang kudeta merupakan alasannya.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.

Usai insiden itu, lebih dari 1.500 warga sipil sejak tewas dalam tindakan keras terhadap protes anti-junta.

Baca Juga: Jelang Persib vs PSIS: Victor Igbonefo Puji Cara Bermain Laskar Mahesa Jenar

Kementerian luar negeri Myanmar menyebut putusan untuk mengecualikan diplomat yang ditunjuk junta, Wunna Maung Lwin, dari pertemuan di Kamboja itu disesalkan.

"Dalam hal ini, ketidakmampuan Myanmar untuk berpartisipasi atau bahkan menunjuk perwakilan non-politik tidak bisa dihindari," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Mereka menyalahkan pengecualian pada negara-negara anggota yang tidak disebutkan namanya yang masih berpegang pada apa yang disebut sebagai keputusan sepihak yang diadopsi oleh ASEAN Oktober lalu.

Baca Juga: LINK NONTON Rookie Cops Episode 7 dan 8 Sub Indonesia, Spoiler: Go Eunkang Menyukai Wi Seunghyun?

Saat itu, ASEAN melarang kepala junta Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan para pemimpin.

Tindakan tu merupakan teguran langka dari ASEAN, yang telah berusaha memimpin upaya diplomatik untuk mengatasi krisis Myanmar.

Myanmar terisolasi di panggung internasional, dengan kunjungan penguasa kuat Kamboja Hun Sen Januari yang pertama oleh pemimpin asing mana pun sejak para jenderal memiliki kekuatan khusus.

Baca Juga: Motif Penondongan Pistol di Pondok Indah Terungkap, Pelaku Kesal Terganggu Proses Renovasi

Dia bertemu dengan pemimpin militer Min Aung Hlaing dan keduanya membahas upaya perdamaian dan rencana masa depan junta, serta peran utusan khusus ASEAN.

Tetapi kekerasan terus berlanjut, dengan kelompok-kelompok anti-junta yang sering bentrok dengan militer.

Bank Dunia telah diperingatkan bahwa ekonomi Myanmar kemungkinan mengalami kontraksi hampir seperlima tahun lalu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler