PR DEPOK – Penduduk desa Myanmar dan pejuang anti-kudeta menuduh pasukan militer membakar ratusan rumah di barat laut negara itu.
Pasalnya, hingga saat ini, junta militer Myanmar terus berusaha untuk menghancurkan perlawanan terhadap kekuasaannya.
Protes massal terhadap kudeta tahun lalu telah disambut dengan tindakan keras militer Myanmar yang brutal terhadap rakyat.
Kekerasan telah berkobar di seluruh Myanmar ketika warga sipil membentuk pasukan pertahanan rakyat (PDF) untuk menentang junta.
Baca Juga: Selain Pesawat, Raffi Ahmad Ungkap Ingin Miliki Helikopter dan Villa di Bali
Seorang wanita dari desa Bin di wilayah Sagaing, yang telah menyaksikan bentrokan baru-baru ini, mengatakan pasukan telah tiba pada dini hari.
"Mereka menembakkan artileri dan menembakkan senjata sebelum masuk," katanya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Pasukan militer kemudian membakar sekitar 200 rumah, termasuk rumahnya sendiri.