PR DEPOK – Junta militer Myanmar mengumumkan amnesti untuk lebih dari 800 tahanan, saat mengadakan parade dan unjuk kekuatan di ibu kota untuk menandai Hari Persatuan negara itu.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer tahun lalu, dengan protes massa dan tindakan keras militer berikutnya yang telah menewaskan lebih dari 1.500 warga sipil.
Kepala Junta militer, Min Aung Hlaing, mengeluarkan perintah pengampunan, salah satu hal yang rutin dari hari libur besar di Myanmar, untuk 814 tahanan, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Liburan tahunan Myanmar memperingati kesepakatan antara pahlawan kemerdekaan Aung San Suu Kyi dan beberapa kelompok etnis untuk membentuk Persatuan Burma yang independen dari pemerintahan Inggris.
Menurut juru bicara junta, Zaw Min Tun, mereka yang diberi amnesti sebagian besar akan berasal dari penjara di pusat komersial Yangon.
Dia tidak mengatakan apakah akademisi Australia Sean Turnell yang telah ditahan selama lebih dari setahun akan termasuk di antara mereka yang dibebaskan.
Profesor ekonomi itu bekerja sebagai penasihat pemimpin sipil Aung San Suu Kyi ketika dia ditangkap Februari lalu, beberapa hari setelah dia digulingkan oleh militer.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Dinilai Aneh, Hanya Kunjungi Warga Wadas yang Pro dan Kontra Dilewatkan