Pemerintah Ukraina Perintahkan Warga Sipil Membuat Bom Molotov untuk Lawan Serangan Pasukan Rusia

25 Februari 2022, 20:30 WIB
Pemerintah Ukraina meminta warga sipil membuat bom molotov untuk ikut melawan serangan dari pasukan Rusia. /Eduardo Munoz/Reuters

PR DEPOK - Rakyat Ukraina diminta untuk menggunakan bom molotov untuk melawan serangan dari pasukan Rusia.

Pemerintah meminta warga sipil untuk melaporkan setiap menemukan atau melihat adanya pergerakan dari alat utama sistem senjata atau alutsista milik musuh.

Selain itu, pemerintah juga meminta warganya untuk bersiap melawan pasukan Vladimir Putin tersebut.

Baca Juga: Kini Mengurus Administrasi Kependudukan Tidak Perlu Surat Pengantar RT/RW, Simak Selengkapnya

Tak cukup sampai di situ, Pemerintah Ukraina juga memperingatkan warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka di tengah serangan pasukan Rusia yang meluluhlantahkan kota-kota.

Bahkan, dalam salah satu akun Twitter resmi pemerintahan, terdapat seruan untuk membuat bom molotov dan ikut mengawasi pergerakan musuh, dalam hal ini pasukan Rusia.

"Kami meminta warga untuk menginformasikan tentang pergerakan alutsista! Buat bom molotov, netralkan penjajah! Penduduk yang damai hati-hati! Jangan keluar rumah!" demikian seruan yang ditulis, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Mirror.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online 2022 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos untuk Dapat PKH atau BPNT

Tak hanya sekadar seruan, TV Ukraina bahkan menayangkan instruksi cara membuat bom molotov, yakni botol berisi cairan yang mudah terbakar, seperti bensin, yang kemudian dibakar dan dilemparkan ke arah musuh.

Desakan agar rakyat ikut andil dalam melawan serangan Rusia ini disebabkan telah banyaknya warga sipil dan personel militer yang tewas dalam serangan hari pertama oleh Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan setidaknya ada 137 warga sipil dan personel militer yang tewas dalam serangan hari pertama.

Baca Juga: Ini Syarat dan Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Sebelum Usia 56 Tahun Melalui Kantor Cabang

Volodymyr Zelensky menyebut mereka yang tewas dalam serangan Rusia tersebut sebagai "pahlawan".

Sementara itu, sebanyak 316 orang lainnya mengalami luka-luka akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia.

"Mereka membunuh orang dan mengubah kota-kota damai menjadi sasaran militer. Itu busuk dan tidak akan pernah dimaafkan!" tegas Zelensky.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler