Vladimir Putin Sebut Tindakan Militer Rusia di Ukraina akan Berlanjut Sesuai Rencana

4 Maret 2022, 10:09 WIB
Satu minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, Vladimir Putin menyebut bahwa militer Rusia akan terus bertindak sesuai rencana. /DimitroSevastopol/Pixabay

PR DEPOK – Presiden Vladimir Putin bersikeras bahwa kemajuan tindakan militer Rusia di Ukraina akan terus terjadi sesuai rencana.

Menurut Putin, Kyiv dan Moskow sepakat untuk menciptakan koridor kemanusiaan bagi warga sipil Ukraina untuk menghindari invasi Rusia.

Setelah jatuhnya kota besar pertama Ukraina ke tangan pasukan Rusia, Putin tampak tidak berminat untuk mengindahkan tuntutan global agar permusuhan diakhiri saat perang memasuki minggu kedua.

Putin sekali lagi mengatakan Rusia sedang membasmi apa yang ia sebut sebagai neo-Nazi.

Baca Juga: Kedutaan Ukraina di Washington Geger, Dua Pria Bawa Senjata Api Akui Bersedia Ikut Perang Lawan Rusia

Ia menambahkan bahwa dia tidak akan pernah menyerah pada keyakinannya bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu bangsa.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, pernyataan Putin bertujuan untuk mencoba meyakinkan penduduk Rusia bahwa segala sesuatunya benar-benar berjalan sesuai rencana.

Pernyataan itu mengulangi narasi bahwa Rusia berjuang dengan baik di Ukraina, dan bahwa mereka melakukannya untuk keamanan negara mereka sendiri.

Baca Juga: Diserang Rusia, PLTN Terbesar Eropa di Ukraina Alami Kebakaran

Putin sebelumnya mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Moskow berniat untuk melanjutkan perang tanpa kompromi melawan gerilyawan kelompok bersenjata nasionalis.

Setelah panggilan itu, seorang pembantu senior Macron mengatakan pemimpin Prancis itu percaya yang terburuk akan datang di Ukraina.

“Harapan presiden adalah bahwa yang terburuk akan datang, mengingat apa yang dikatakan Presiden Putin kepadanya,” ujar ajudan senior tersebut.

Baca Juga: Cara Daftar dan Cek Penerima Bantuan Online, Dapatkan Bansos PKH Lansia dan Penyandang Disabilitas Rp2,4 Juta

“Tidak ada apa pun dalam apa yang dikatakan Presiden Putin kepada kami yang harus meyakinkan kami. Dia menunjukkan tekad yang besar untuk melanjutkan operasi,” lanjut ajudan itu.

Dia menambahkan bahwa Putin ingin menguasai seluruh Ukraina. Dia akan, dengan kata-katanya sendiri, melakukan operasinya untuk 'de-Nazify' Ukraina sampai akhir.

"Anda dapat memahami sejauh mana kata-kata ini mengejutkan dan tidak dapat diterima dan presiden mengatakan kepadanya bahwa itu bohong," kata ajudan itu.

Baca Juga: Dedek Prayudi: Pemimpin Baik Kinerjanya di 1 atau 2 Periode Belum Tentu Bagus Memasuki Ketiga

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Barat untuk meningkatkan bantuan militernya, setelah anggota NATO mengesampingkan penerapan zona larangan terbang karena takut memicu perang langsung dengan Rusia yang bersenjata nuklir.

"Jika kamu tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri aku pesawat!" ujar Zelenskyy pada konferensi pers.

“Jika kita tidak lebih dari itu, Tuhan melarang, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi yang berikutnya,” katanya.

Baca Juga: Takut Diminta Wajib Militer, Orang-orang Rusia Berusaha Melarikan Diri

Ia menambahkan bahwa pembicaraan langsung dengan Putin adalah satu-satunya cara untuk menghentikan perang.

Uni Eropa telah menawarkan jet tempur, dan sebuah sumber di Berlin mengatakan pemerintah Jerman berencana untuk mengirimkan 2.700 rudal anti-pesawat lainnya ke Ukraina.

Blok UE yang beranggotakan 27 negara setuju lebih jauh untuk menyetujui perlindungan sementara bagi semua pengungsi yang melarikan diri dari perang di Ukraina, yang menurut PBB berjumlah lebih dari satu juta.

Baca Juga: Pertamina Resmi Naikkan Harga BBM, Ali Syarief ke Jokowi: Atas Nama Pribadi dan Keluarga, Terima Kasih

Sementara itu, Rusia dan Ukraina sepakat untuk membuat koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran yang semakin intensif.

Kesepakatan itu adalah satu-satunya kemajuan nyata dari putaran kedua pembicaraan antara Moskow dan Kyiv, menurut seorang penasihat Zelenskyy, dan tidak segera jelas bagaimana mereka akan bekerja.

Seorang negosiator Rusia, anggota parlemen nasionalis Leonid Slutsky, mengkonfirmasi inisiatif tersebut dan mengatakan akan segera dilaksanakan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler