Sorak-sorai di Penjuru Amerika Sambut Vonis bagi Derek Chauvin dalam Pembunuhan Pria Kulit Hitam George Floyd

- 21 April 2021, 17:13 WIB
Ilustrasi Black Lives Matter.
Ilustrasi Black Lives Matter. /Pixabay/

Euforia putusan pengadilan itu sampai kepada Mileesha Smith. Di dekat George Floyd Square, tempat dibangunnya tugu peringatan darurat di mana lokasi pembunuhan George Floyd oleh Derek Chauvin, ia menyambut baik putusan itu.

Menurutnya, ini merupakan awal dan Tuhan tidak akan membiarkannya kematiannya sia-sia. Ia juga berharap adanya perubahan.

“Ini baru permulaan. Tuhan tidak membiarkan dia mati sia-sia. Kami membutuhkan perubahan dan kami mendapatkannya, ” tuturnya.

Baca Juga: Sebut Polisi Pembunuh di Amerika Vonis 40 Tahun Penjara, Fadli Zon: Bagaimana Polisi Pembunuh 6 Anggota FPI?

“Ini lebih penting dari putusan itu. Apa yang kami perjuangkan selama ini Anda memberi tahu kami bahwa kami benar,” ujarnya.

Kita mengingat betapa situasi begitu mencekam ketika kematian George Floyd ini meluas. Isu terkait rasisme ini membuat ratusan garda nasional harus turun tangan. 

Peristiwa itu terjadi karena beberapa kota dilanda kerusuhan dan penjarahan, beberapa hari pasca kematian korban.

Baca Juga: Tak Setuju BUMN Beli Peternakan di Belgia, Arief Poyuono: di Sini Pengangguran Bejibun

Di saat yang bersamaan juga, turun aksi damai untuk menuntut keadilan yang dikenal dengan "Black Lives Matter".

Akan tetapi, di hari putusan itu, suatu insiden terjadi ketika polisi melakukan penembakan fatal di Ohio terhadap gadis berusia 15 tahun, tepat sebelum putusan dibacakan.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x