Euforia putusan pengadilan itu sampai kepada Mileesha Smith. Di dekat George Floyd Square, tempat dibangunnya tugu peringatan darurat di mana lokasi pembunuhan George Floyd oleh Derek Chauvin, ia menyambut baik putusan itu.
Menurutnya, ini merupakan awal dan Tuhan tidak akan membiarkannya kematiannya sia-sia. Ia juga berharap adanya perubahan.
“Ini baru permulaan. Tuhan tidak membiarkan dia mati sia-sia. Kami membutuhkan perubahan dan kami mendapatkannya, ” tuturnya.
“Ini lebih penting dari putusan itu. Apa yang kami perjuangkan selama ini Anda memberi tahu kami bahwa kami benar,” ujarnya.
Kita mengingat betapa situasi begitu mencekam ketika kematian George Floyd ini meluas. Isu terkait rasisme ini membuat ratusan garda nasional harus turun tangan.
Peristiwa itu terjadi karena beberapa kota dilanda kerusuhan dan penjarahan, beberapa hari pasca kematian korban.
Baca Juga: Tak Setuju BUMN Beli Peternakan di Belgia, Arief Poyuono: di Sini Pengangguran Bejibun
Di saat yang bersamaan juga, turun aksi damai untuk menuntut keadilan yang dikenal dengan "Black Lives Matter".
Akan tetapi, di hari putusan itu, suatu insiden terjadi ketika polisi melakukan penembakan fatal di Ohio terhadap gadis berusia 15 tahun, tepat sebelum putusan dibacakan.