Kutuk Negara Barat Tak Bertindak Lawan Israel, Erdogan: Austria dan AS Menulis Sejarah dengan Tangan Berdarah

- 18 Mei 2021, 11:55 WIB
Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina membawa bendera dengan foto Presiden Turki Tayyip Erdogan saat mereka berkendara melewati Konsulat Israel di Istanbul, Turki, Rabu, 12 Mei 2021.
Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina membawa bendera dengan foto Presiden Turki Tayyip Erdogan saat mereka berkendara melewati Konsulat Israel di Istanbul, Turki, Rabu, 12 Mei 2021. /Dilara Senkaya/Reuters
PR DEPOK - Presiden Turki Tayyip Erdogan menanggapi respons negara-negara barat atas konflik Israel dengan Palestina. 
 
Erdogan mengutuk negara barat, karena dianggap kurangnya tanggapan terhadap kekerasan yang terjadi yakni dilakukan Israel kepada Palestina. 
 
Menurut Erdogan, kini Austria dan Amerika Serikat (AS) telah "menulis sejarah dengan tangan berdarah".
 
 
Kurun waktu sepekan terakhir, Erdogan yang seorang pembela vokal Palestina telah menghubungi para pemimpin dunia. 
 
Ia turut menyerukan agar dilakukan tindakan tegas terhadap Israel karena konflik regional tersebut tidak juga mereda dalam beberapa tahun terakhir. 
 
Usai rapat kabinet, Erdogan berbicara mengkritisi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden karena telah menyetujui perjualan senjata ke Israel. 
 
Baca Juga: Prediksi Final Coppa Italia Atalanta vs Juventus, Ambisi Andrea Pirlo Raih Trofi Pertamanya untuk Juventus

"Anda menulis sejarah dengan tangan berdarah dalam insiden yang merupakan serangan serius yang tidak proporsional di Gaza, yang menyebabkan ratusan ribu orang mati syahid," kata Erdogan. 

"Anda memaksa saya untuk mengatakan ini," ujar Erdogan kembali menegaskan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara. 
 
Diketahui, Joe Biden menyetujui penjualan $735 juta atau sekitar Rp10,5 triliun senjata presisi dipandu ke Israel, menurut sumber kongres.
 
 
Lalu, Erdogan beralih ke Eropa dan mengutuk Austria karena terlihat mengibarkan bendera Israel di atas kanselir federal di Wina, pada Jumat, 14 Mei 2021.

"Negara bagian Austria sedang mencoba untuk membuat Muslim membayar harga untuk orang Yahudi yang menjadi sasaran genosida," kata Erdogan.
 
Terkait tindakan itu, Kanselir Austria Sebastian Kurz, yang sangat pro-Israel, menjelaskan bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai tanda solidaritas di tengah konflik tersebut. 
 
 
Gaza kembali mendapatkan serangan udara dari Israel, pada Senin, 17 Mei 2021. Lalu, militan Palestina juga meluncurkan roket ke kota-kota Israel. 
 
Roket tersebut tetap diluncurkan meski sedang ada kesibukan yang dilakukan diplomasi AS dan regional, yang telah gagal menghentikan dalam waktu seminggu pertempuran mematikan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x