“Dia tidak mendengarkan peringatan kami. Hari ini kami mengubur tubuhnya yang memar dan robek,” kata kerabatnya.
Sementara itu, Taliban membantah bertanggung jawab atas kematian polisi wanita Afghanistan tersebut.
Sebaliknya, kepada media lokal Taliban menyebutkan bahwa justru mereka sedang menyelidiki pembunuhan itu.
Baca Juga: Sinopsis Film Siberia: Aksi Keanu Reeves Menyelamatkan Berlian Langka yang Dicuri
Sedangkan, Hassan Hakimi, seorang aktivis hak asasi manusia dari provinsi Ghor, yang kini telah meninggalkan Afghanistan lantas memberikan komentar yang menohok.
Usai mendengar kasus kematian Negar Masumi ia berpendapat bahwa ini merupakan strategi baru Taliban untuk menghindari tanggung jawab.
“Taliban memerintahkan pejuang mereka untuk membunuh target secara diam-diam dan melibatkan kerabat Talib mereka. Dengan begitu, Taliban dapat berargumen bahwa itu adalah perseteruan keluarga,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa meski Taliban menjanjikan amnesti bagi pekerja pemerintah dan LSM, pembunuhan yang ditargetkan terhadap pegawai pemerintah, terutama wanita yang bekerja untuk pasukan keamanan Afghanistan, terus meningkat.
Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya empat polisi wanita bagian dari Negar Masumi telah terbunuh di provinsi Kandahar, Kapisa dan Ghazni.