Menurut laporan, pihak berwenang memberlakukan pembatasan pada internet dan saluran telepon, mendorong pengunjuk rasa untuk memobilisasi protes menggunakan selebaran, pesan teks, grafiti, dan sebagainya.
Baca Juga: Pemerintah Telah Siapkan Skema Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Tengah Pandemi Covid-19
“Kami tidak akan diperintah oleh militer. Itulah pesan yang akan kami sampaikan”
"Pasukan militer berdarah dan tidak adil dan kami mengantisipasi apa yang akan terjadi di jalanan," tutur Abbas.
Seorang aktivis yang menyebut namanya sebagai Mohamed mengatakan militer harus kembali ke baraknya dan memberikan kepemimpinan kepada Hamdok.
“Tuntutan kami adalah negara sipil, negara demokratis, dan tidak kurang dari itu,” kata Mohamed.***