Islamofobia Kembali Terjadi, Muazin di Inggris Ditikam oleh Pria Tidak Dikenal Usai Laksanakan Salat

- 24 Februari 2020, 16:49 WIB
PELAKU penikaman muazin di Masjid London pada Jumat, 21 Februari 2020 waktu setempat.*
PELAKU penikaman muazin di Masjid London pada Jumat, 21 Februari 2020 waktu setempat.* /Sky News/

PIKIRAN RAKYAT - Islamofobia kembali terjadi di daratan eropa. Seorang muazin ditikam di sebuah masjid di pusat kota London pada waktu salat ashar.

Diketahui korban bernama Rafaat, yang langsung dibawa ke rumah sakit setelah diserang di London Central Mosque di Regent's Park sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sky News, muazin tersebut diserang ketika memimpin doa dan berada di barisan paling depan.

Polisi mengonfirmasi bahwa keadaan Rafaat tidak sampai luka parah, namun ia masih dirawat dan alami trauma.

Baca Juga: Penemuan Baru dari Draganflyer, Virus Corona dapat Dideteksi Oleh Drone 

Saksi mata bernama Abi Wabik (59), mengatakan bahwa korban ditusuk sekali di bahu kanan setelah beberapa saat melaksanakan salat. Pelaku yang tiba-tiba menusuk setelah sepajang waktu hanya berdiam diri.

"Kami terkejut, kami tidak tahu apa yang terjadi," kata Watik.

Direktur Faiths Forum di London, Mustafa Field mengatakan kepada wartawan saat diwawancarai di luar masjid bahwa para jamaah mengatakan serangan itu terjadi begitu saja mengenai leher korban.

Pelaku diketahui seorang pria berusia 29 tahun yang langsung dibekuk di tempat kejadian terkait percobaan pembunuhan yang dilakukan olehnya.

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Kota Depok Hari ini Senin, 24 Februari 2020 

Insiden penusukan muazin tersebut tidak terkait dengan aksi teror.

"Ini diyakini sebagai insiden yang bersifat pribadi karena tidak ada tersangka lain yang sedang dicari saat ini," kata Kepala Inspektur, Helen Harper.

Dalam rekaman video penusukan tersebut, seorang pria kulit putih mengenakan hoodie merah, celana panjang hitam, dan tidak bersepatu tengah diborgol oleh polisi.

Terlihat juga ada sebuah pisau di lantai di bawah kursi plastik.

Baca Juga: Penumpang Kapal Pesiar California Tak Biarkan Virus Corona Rusak Kesenangan Mereka 

Saksi mata mengatakan, tersangka berbicara "aksen London" dan sudah biasa di masjid, tapi terakhir terlihat sekitar enam bulan yang lalu.

Waleed Mohammed, teman muazin tersebut mengatakan, "Hanya ada satu Rafaat di masjid. Suaranya keluar dari menara itu lima kali sehari," ujarnya.

"Kalau kejadian ini menjadi akhir dia sebagai muazin, sangat menyedihkan sekali bagi seluruh umat muslim di sini," ungkap Waleed Mohammed.

Direkutur Jenderal Pusat Kebudayaan Islam di Masjid itu, Dr Ahmad Al Dubayan, mengatakan dia berharap mengenai hal tersebut "hanya insiden individu".

"Tempat ini adalah ikon. Tidak hanya untuk umat Muslim, tetapi juga untuk semua masyarakat Inggris. Banyak Muslim datang ke sini, banyak komunitas datang ke sini," katanya.

Baca Juga: Ikan ini Diyakini Mampu Membantu Manusia untuk Awet Muda 

Dewan Muslim Inggris mengatakan akan menerbitkan kembali aturan keamanan di masjid-masjid di seluruh negeri.

"Terlepas dari motif penyerangan, kami harus tetap tenang, tetapi waspada karena tujuan kami adalah menyeimbangkan pentingnya mempertahankan masjid sebagai ruang terbuka dan keamanan para jamaah," ungkapnya.

London Central Mosque adalah salah satu masjid terbesar di negara itu dan dapat menampung 5.000 jamaah. Banyak orang yang pergi ke sana untuk melakukan salat setiap hari.

Sekitar 200 sampai 300 jemaah berada di sana ketika penyeranga itu terjadi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x