Invasi Memanas, Israel Dikabarkan akan Menjadi Penengah dalam Konflik Rusia dan Ukraina

- 7 Maret 2022, 12:42 WIB
Ilustrasi bendera Rusia-Ukraina. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkap janjinya terkait dengan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi bendera Rusia-Ukraina. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkap janjinya terkait dengan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. /Pixabay/jorono/

Bennett juga disebut telah berbicara dengan para pemimpin Jerman dan Prancis.

Sementara Menteri Luar Negerinya, Yair Lapid, dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Sebelumnya Israel telah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Mereka telah menyatakan solidaritas dengan Kyiv dan mengirim bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Konflik Meluas, Ukraina dan Rusia Bersiap Hadapi Pengadilan Dunia Atas Klaim Genosida

Tetapi Bennett belum memenuhi permintaan Ukraina untuk bantuan militer dan telah membuka saluran ke Rusia, yang dengannya Israel mengoordinasikan operasinya melawan penempatan Iran di Suriah.

Sekitar 90 anak dari panti asuhan Yahudi di kota Zhytomyr, Ukraina, diterbangkan dari Rumania ke Tel Aviv pada hari Minggu.

Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked mengatakan Israel yang berpenduduk 9,2 juta bersiap menghadapi gelombang yang sangat besar dari imigrasi yang dipicu oleh konflik.

Ini bisa berarti mengambil lebih dari 200.000 orang Ukraina yang Yahudi atau memiliki hubungan keluarga Yahudi dan lebih dari 600.000 orang Rusia dalam kategori yang sama.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah