Disensor Ketat, Postingan Protes Invasi Rusia ke Ukraina oleh Pengguna di Media Sosial China Hilang

- 11 Maret 2022, 08:00 WIB
Media sosial China dilaporkan melakukan sensor terhadap postingan yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina.
Media sosial China dilaporkan melakukan sensor terhadap postingan yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina. /pexels.com/Pixabay

Jin tidak sendirian. Aktor China pemenang penghargaan, Ke Lan, telah dilarang memposting di Weibo karena melanggar aturan dan peraturan yang relevan, menurut pemberitahuan di akun Weibo-nya.

Dia menyukai dan berbagi gambar dan komentar yang menentang perang, termasuk gambar protes anti-perang di St Petersburg.

China dan Rusia telah menjalin kemitraan yang semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Beijing tidak mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina dan tidak menyebutnya sebagai invasi, tetapi mendesak solusi yang dirundingkan.

Baca Juga: Invasi Rusia Hari ke-16: Aset Milik Ukraina Senilai Rp1.427 Triliun Telah Hancur selama Perang

Beberapa posting oleh sejarawan terkemuka yang mencoba mengatur petisi menentang perang telah dihapus dari layanan pesan WeChat.

Lu Xiaoyu, asisten profesor hubungan internasional di Universitas Peking, menulis sebuah artikel minggu lalu yang mendesak akal sehat.

"Dilihat sebagai sekutu Rusia akan menjadi langkah menuju kehilangan dukungan rakyat global," tulisnya dalam artikel yang diunggah ulang secara luas di WeChat. Artikel asli tidak dapat ditemukan lagi.

Baca Juga: Bukan Satelit Pengintai, AS Sebut Uji Coba Rudal Korea Utara Merupakan ICBM Baru

Weibo dan Tencent Holdings, yang memiliki WeChat, tidak menanggapi permintaan komentar tentang mengapa materi tersebut dihapus atau akun ditangguhkan.

Regulator internet China, Cyberspace Administration of China (CAC), yang mengawasi perusahaan berita dan media sosial negara itu, tidak menanggapi permintaan komentar.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x