"Kami menemukan tungau ini memiliki susunan gen bagian tubuh yang berbeda dengan spesies serupa lainnya karena mereka beradaptasi dengan kehidupan terlindung di dalam pori-pori”
“Perubahan pada DNA mereka telah menghasilkan beberapa fitur dan perilaku tubuh yang tidak biasa,” kata Dr Alejandra Perotti yang ikut memimpin penelitian seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Baca Juga: 3 Tips Sederhana Mengatasi Stres Menurut Ahli Kesehatan
Tungau demodex hidup dalam keberadaan yang terisolasi, tanpa paparan ancaman eksternal.
Untuk alasan ini, tungau demodex melepaskan gen dan sel yang tidak perlu, serta bertahan hidup dengan jumlah protein minimum.
Di antara gen yang hilang adalah yang memberikan perlindungan UV dan yang menyebabkan hewan terbangun di siang hari.
Meski tungau telah kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan melatonin atau senyawa yang membuat invertebrata aktif di malam hari, mereka masih dapat memicu sesi kawin malam mereka menggunakan melatonin yang dikeluarkan dari kulit manusia.
Baca Juga: Gempa di Afghanistan, Petugas Akui Kesulitan Menuju Desa Terpencil tuk Beri Bantuan
Tungau demodex juga memiliki kebiasaan kawin yang aneh karena susunan gennya yang unik.
Jantan memiliki penis yang menonjol ke atas, artinya mereka harus menempatkan diri di bawah betina, sementara keduanya menempel di rambut manusia.