Ridwan Kamil Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Barat Menurun

22 Juli 2021, 13:38 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Provinsi Jawa Barat

PR DEPOK – Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jawa Barat pada 11 Juli 2021 mencapai 269 orang. Namun pada 21 Juli 2021 angka kematian pasien Covid-19 mengalami penurunan menjadi 80 orang atau sekitar 1,4 persen dari total kasus positif aktif.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam siaran persnya, pada Kamis, 22 Juli 2021.

Berdasarkan data tersebut Ridwan Kamil mengatakan bahwa angka kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat menurun.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar CT Value Bisa Menentukan Kesembuhan Pasien Covid-19, Simak Faktanya

Fatality rate atau angka kematian akibat Covid-19 di Jabar 1,41 persen. Puncaknya di 11 Juli ada 269 laporan, kemarin jadi 80-an dan dua hari lalu di angka 70-an, mayoritas komorbid hipertensi, diabetes dan jantung,” kata Ridwan Kamil yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA pada Kamis, 22 Juli 2021.

Ridwan Kamil juga meminta bantuan obat-obatan dari Kementerian Kesehatan untuk menekan kasus kematian Covid-19.

“Mohon dibantu oleh Kemenkes, treatment, atau obat-obatannya untuk tiga penyakit itu,” katanya.

Selain itu ia mengemukakan bahwa tingkat kematian pasien Covid-19 berhubungan dengan cakupan vaksinasi.

Baca Juga: Kritik Jokowi Soal Covid-19, Alvin Lie: Andai Tegas dan Gesit seperti Tangani Rangkap Jabatan Rektor UI

Menurutnya, angka kasus kematian Covid-19 di Kota Bandung dan Cirebon tergolong rendah karena cakupan vaksinasi kota tersebut sudah tinggi.

Sedangkan di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah seperti Kota Banjar, Kabupaten Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Garut angka kasus kematian Covid-19 masih tergolong tinggi.

“Kami juga akan fokus meningkatkan vaksinasi di daerah itu,” katanya.

“Kata Pak Menkes bulan depan jutaan dosis (vaksin) akan dikirim ke Jabar, itu akan meng-cover daerah yang rendah vaksinasinya,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Singapura Kembali Lakukan Pembatasan Setelah Adanya Lonjakan Kasus Covid-19

Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menekan angka kasus kematian akibat Covid-19 hingga nihil.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyediakan layanan konsultasi jarak jauh dan bantuan obat gratis bagi penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk menurunkan angka fertilitas akibat Covid-19.

Layanan telekonsultasi tersebut sudah menjangkau 40.000 pasien yang menjalani isolasi mandiri.

“Mayoritasi sudah bisa tertangani, apalagi didukung bantuan obat dari pusat,” katanya.

Baca Juga: Dokter Hewan di China Meninggal Setelah Terinfeksi Virus Monyet, Gejalanya Hampir Sama dengan Covid-19

Selain itu masalah penyediaan oksigen bagi pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri juga sudah teratasi.

“70 persen oksigen kami alokasikan untuk rumah sakit dan 30 persen untuk yang isoman,” katanya.

Selain angka kematian Covid-19 yang menurun. Ridwan Kamil juga menjelaskan setelah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tingkat ketersedian tempat tidur pasien di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Barat juga menurun.

BOR rumah sakit rujukan penangan Covid-19 di Jawa Barat sempat mencapai 90,96 persen pada 4 Juli 2021 dan menurut data dari pemerintah provinsi BOR sudah turun menjadi 77,04 persen pada 20 Juli 2021.

Baca Juga: Bolehkah Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Terlambat atau Lebih Cepat? Simak Penjelasannya

Ia juga menjelaskan, BOR rumah sakit di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) masih di atas 80 persen, berbanding lurus dengan angka kasus Covid-19.

Sedangkan di wilayah Priangan Timur mencakup wilayah Ciamis, Garut, dan Tasikmalaya, BOR rumah sakit rata-rata sudah di angka 50 persen.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler