Cegah Potensi Pungli, Polrestabes Bandung Siagakan Personel di TPU Cikadut

- 12 Juli 2021, 14:29 WIB
Ilustrasi - Tenaga pikul membawa jenazah dengan protokol COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa 15 Juni 2021. Petugas pikul jenazah mengatakan, pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut mengalami peningkatan sebanyak 20 hingga 30 jenazah per hari dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya lima hingga delapan jenazah per hari.
Ilustrasi - Tenaga pikul membawa jenazah dengan protokol COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Selasa 15 Juni 2021. Petugas pikul jenazah mengatakan, pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut mengalami peningkatan sebanyak 20 hingga 30 jenazah per hari dibandingkan dengan bulan lalu yang hanya lima hingga delapan jenazah per hari. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

PR DEPOK - Polretabes Bandung mengambil langkah pencegahan usai terjadinya pungutan liar (pungli) dalam pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Cikadut.

Demi mencegah potensi pungli kembali terjadi, Polretabes Bandung menyiagakan personelnya di TPU Cikadut.

Penyiagaan personel Polretabes Bandung di TPU Cikadut mencegah potensi pungli ini disampaikan oleh Kapolretabes Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya.

Baca Juga: Satu Hakim yang Jatuhkan Vonis Habib Rizieq Wafat, Refly: Jangan Sampai Keadilan Ditegakkan yang Maha Kuasa

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Ulung Sampurna mengatakan Dinas Tata Ruang (Distaru) juga menempatakan petugas di TPU Cikadut.

"Dari Distaru juga menempatan petugas di pemakaman Cikadut mengawasi jangan sampai terjadi pungli," ucapnya.

Lebih lanjut, Ulung Sampurna memastikan belum ditemukan adanya unsur pungli dalam kasus tersebut setelah dilakukan penyelidikan kepolisian.

Baca Juga: Dokter Lois Owien Diciduk Polda Metro Jaya, Diduga Buntut Omongan Tak Percaya Covid-19

Pasalnya, dia menuturkan bahwa sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk melakukan pembayaran tersebut.

"Karena itu, selama dua pekan ini jumlah yang meninggal sangat banyak akhirnya sebagian masyarakat ikut membantu juga," tutur dia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Distaru Kota Bandung, Bambang Suhari turut angkat bicara soal penyiagaan personelnya di TPU Cikadut.

Baca Juga: Eko Kuntadhi Tuding PKS Timbun Tabung Oksigen demi Kampanye, Akmal Sjafril: Dana Bansos Ditilep, Diam!

Ia mengatakan nantinya petugas dari Distaru akan melakukan pengawasan secara bergiliran selama dua jam sekali.

Dia pun memastikan pemakaman khusus jenazah dengan protokol COVID-19 itu tidak dipungut biaya sepeserpun. Karena petugas di TPU Cikadut telah dibiayai oleh Pemkot Bandung.

"Berdasarkan keputusan wali kota, biaya itu ditanggung dibebankan ke APBD, artinya tidak boleh ada pungutan," katanya.

Baca Juga: Sentil Faisal Basri yang Sebut Jual Vaksin Tindakan Biadab, Ferdinand: Mulutmu Kasar! Ini untuk yang Mampu

Diketahui bersama, Baru-baru ini ramai jadi bahan perbincangan soal adanya dugaan pungli sebesar Rp2,8 juta untuk pemakaman Covid-19 di TPU Cikadut.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, pungli tersebut diduga dilakukan oleh oknum petugas pemikul di TPU Cikadut.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan klarifikasi soal adanya pungli yang terjadi di TPU Cikadut.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Siti Fadilah Dikabarkan Mengaku Sudah Sering Kena Covid-19 Sejak Dulu, Simak Faktanya

Ridwan Kamil mengungkapkan, ternyata oknum tersebut tidak hanya melakukan modus pungli kepada non muslim, tetapi juga kepada keluarga jenazah Covid-19 muslim.

"Oknum-oknum tersebut ternyata melakukan modus ini tidak hanya kepada non muslim namun kepada keluarga jenazah covid-19 yang muslim juga," katanya dikutip dari Twitter @ridwankamil.

Lantas, Ridwan Kamil meminta maaf atas adanya insiden pungli di TPU Cikadut. Ia pun menyesalkan bahwa seharusnya pungli ini tidak terjadi.

Baca Juga: Kondisi Terkini Nia Ramadhani Diungkap Pengacara: Nangis, Betapa Sedih Seorang Ibu Anak-anaknya Masih Kecil

"Kami memohon maaf atas dinamika yang terjadi di lapangan, karena seharusnya hal ini tidak terjadi," ucapnya lagi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x